REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop mengatakan pemerintah Australia akan memperkuat hubungan perekonomian dan investasi dengan Indonesia. Salah satunya, di bidang pariwisata karena dinilai memiliki potensi yang besar.
"Lebih dari jutaan warga negara Australia berkunjung ke Indonesia setiap tahun, dan kami juga berharap ada penambahan jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Australia," ujar Bishop usai bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Jakarta, Senin (6/3).
Keseriusan Australia untuk bekerja sama dengan Indonesia ditunjukkan dengan rencana membuka kantor konsulat jenderal baru di Surabaya, Jawa Timur. Sebelumnya, pada 2016, Australia juga telah membuka kantor konsulat jenderal di Makassar, Sulawesi Selatan. Dengan dibukanya kantor konsulat jenderal di dua wilayah tersebut, maka Australia dan Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan kerja sama investasi di bidang perdagangan.
Selain itu, negosiasi Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA CEPA) juga masih dalam tahap negosiasi dan diharapkan dapat selesai pada akhir 2017. Diketahui, putaran ke-6 perundingan kerja sama IA CEPA sudah berlangsung di Canberra, Australia pada 20-24 Februari 2017. Dalam perundingan tersebut Indonesia mengusulkan adanya kerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi yang nantinya bisa diterapkan di beberapa sektor seperti pertanian, industri, kesehatan, pariwisata, dan hospitality.
Tahap selanjutnya, perundingan putaran ke-7 akan dilaksanakan di Indonesia pada Mei 2017 mendatang. Untuk diketahui, Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Steven Ciobo akan membuka acara Pekan Bisnis Australia Indonesia (IABW) bersama dengan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong, dan Kadin Indonesia.