Senin 06 Mar 2017 06:27 WIB

Gubernur Sumbar Resmikan Ranch Sapi Potong

Rep: EH Ismail/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemingsanan sapi di sebuah Rumah Potong Hewan (RPH).
Foto: adelaidenow.com.au
Pemingsanan sapi di sebuah Rumah Potong Hewan (RPH).

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN BARAT --- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno dan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan) I Ketut Diarmita meresmikan ranch peternakan sapi Bali yang dibangun terintegrasi dengan UPT Pembibitan Sapi di Air Runding, Pasaman Barat, Sumatra Barat, Sabtu (4/3).

Berdasarkan rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (5/3), dengan peresmian UPT Air Runding menjadi pusat pengelolaan hewan ternak, maka Sumatra Barat memiliki dua ranch pembibitan sapi, yakni di Padang Mangatas Kabupaten Lima Puluh Kota dan di Pasaman Barat.

Irwan Prayitno menjelaskan,Pemprov Sumbar menetapkan lima daerah kabupaten dan kota untuk dijadikan sebagai sentra penggemukan sapi potong. Kelima daerah itu terdiri dari Kabupaten Agam, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.

Sementara itu, I Ketut Diarmita mengatakan, program pengembangan sapi di Sumatra Barat sudah sangat sejalan dengan pembangunan peternakan nasional sesuai yang tertuang dalam nawacita Presiden Joko Widodo. Salah satu kegiatan penting dalam pembangunan peternakan dan kesehatan hewan pada 2017 adalah Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang berorientasi pada peningkatan populasi untuk mencapai swasembada protein hewani asal ternak. Peningkatan populasi tersebut juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan dari impor dan sekaligus mendukung Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia.

“Untuk menyukseskannya, maka kita perlu mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal dan peran aktif dari semua pihak, termasuk masyarakat,” kata Dirjen PKH.

I Ketut Diarmita menjelaskan, di tengah-tengah keterbatasan anggaran pemerintah, maka pelaksanaan kegiatan Upsus Siwab dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan peran aktif masyarakat. Apalagi, tuntutan atas capaian kinerja program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, utamanya produksi daging sapi/kerbau, semakin tinggi.

“Oleh karena itu, salah satu cara yang ditempuh untuk mempercepat peningkatan populasi sapi dan kerbau di Indonesia yang saat ini sekitar 13,5 juta ekor adalah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya di dalam negeri,” kata I Ketut Diarmita.

Menurut I Ketut Diarmita, kegiatan Upsus Siwab yang ada di 34 Provinsi di Indonesia adalah berkomitmen pemerintah untuk mewujudkan kebuntingan 3 juta ekor sapi pada 2017. Dengan demikian, suatu saat Indonesia bisa mengekspor daging ke luar negeri, sebab Indonesia memiliki semua potensi untuk menjadi negara pengekspor daging.

Khusus untuk Sumatra Barat, Dirjen PKH melanjutkan, target jumlah akseptor sebanyak 111.293 ekor dengan jumlah kebuntingan 75.659 ekor dan kelahiran diharapkan dapat menghasilkan tambahan anak sebanyak 61.300 ekor. Sedangkan untuk Kabupaten Pasaman Barat, target akseptor 4.615 ekor dengan jumlah kebuntingan dan kelahiran diharapkan dapat menghasilkan tambahan anak sebanyak 3.091 ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement