REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia tidak hanya untuk agenda kenegaraan tetapi juga berlibur. Selama enam hari, Raja Salman dijadwalkan berlibur di pulau Bali. Hal ini dimanfaatkan Kementerian Pariwisata untuk promosi Indonesia di pasar Timur Tengah.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, Kementerian Pariwisata ikut mempromosikan kunjungan Raja Salman ke Indonesia sejak sepekan sebelum dia datang. Arief menyebut, Kementerian Pariwisata menghabiskan 50 persen anggaran promosi pariwisata Indonesia di televisi Aljazirah untuk mengkondisikan kedatangan Raja Salman.
"Karena Raja Salman itu salah satu endorser yang terhebat untuk pasar Timur Tengah, beliau merupakan tokoh dan ditokohkan," ujar Arief usai rapat koordinasi pariwisata di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/2).
Kementerian Pariwisata mencatat, pada 2016, jumlah wisatawan Timur Tengah sebanyak 240 ribu meningkat dari 2014 sebesar 180 ribu. Jumlah wisatawan Timur Tengah masih kalah dengan wisatawan Malaysia yang sudah mencapai 300 ribu. Arief berharap dengan kedatangan Raja Salman wisatawan Timur Tengah bisa meningkat menjadi 360 ribu dan dapat melebihi jumlah wisatawan Malaysia.
Baca Juga: Raja Salman Disebut Endorser Pariwisata Terhebat Pasar Timur Tengah