REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Alokasi anggaran Badan Ekonomi Kreatif tahun ini terbesar disalurkan untuk infrastruktur. Sedikitnya anggaran untuk infrastruktur sebessar Rp 180 miliar dari total Rp 902 miliar anggaran Bekraf.
"Nilainya 25 persen kali ya, sisanya untuk yang lain-lain," ujar Wakil Ketua Bekraf Ricky Joseph Pesik kepada wartawan usai melakukan pelepasan enam startup ke Silicon Valley, Amerika Serikat di Jakarta, Kamis (2/3).
Dana tersebut digunakan sebagai pendukung creative hub berupa bangunan fisik, pemasangan peralatan dan sebagaianya. Terkait creative hub yang saat ini gencar dibicarakan di Bandung, ia sendiri tidak menargetkan secara kuantitas. Namun, pihaknya membuat suatu mekanisme agar lembaga pemerintah ini bisa memberikan hibah.
Bantuan tersebut merupakan bentuk bantuan pemerintah pusat untuk pembangunan creative hub yang nilai bantuannya bisa mencapai Rp 3 miliar. "Dan itu terbuka ke daerah-daerah, kita bikin open call, jadi nanti ada kurasi," katanya.
Untuk itu, perlu spesifikasi rencana dan pencapaian yang jelas terkait creative hub yang akan dibuat. Beberaa daerah diakui Ricky telah melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bekraf.
"Tapi ada beberapa daerah juga nggak perlu (MoU; red) seperti Banyuwangi. Yang diperlukan justru training-training," katanya.