Kamis 02 Mar 2017 17:31 WIB

Kontraktor Indonesia Bisa Garap Pembangunan Infrastruktur Saudi

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Menteri Perdagangan, Enggar Lukita, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani menandatangani nota kesepahaman antara Kadin Indonesia dengan Kadin Saudi Arabia, Kamis (2/3) di Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Foto: Intan Pratiwi
Menteri Perdagangan, Enggar Lukita, Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan P Roeslani menandatangani nota kesepahaman antara Kadin Indonesia dengan Kadin Saudi Arabia, Kamis (2/3) di Hotel Grand Hyatt Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Enggar Lukita mengatakan salah satu poin kerja sama antara Indonesia dan Saudi Arabia adalah pemerintah ingin melibatkan kontraktor lokal dalam proses pembangunan di negara tersebut. Enggar mengatakan, hal ini menjadi salah satu peluang kesempatan agar usaha jasa konstruksi di Indonesia lebih mengglobal.

Enggar mengatakan Saudi saat ini sedang melakukan banyak pembangunan infrastruktur. Hal ini menjadi salah satu kesempatan bagi usaha jasa konstruksi Indonesia untuk ikut serta mendapat bagian dari proyek tersebut.

"Proyek pembangunan di Arab Saudi, kontraktor kita akan masuk ke sana dan investasi akan mereka lakukan," ujar Enggar di Grand Hyatt, Jakarta, Kamis (2/3).

Enggar menjelaskan saat ini Saudi sedang banyak melakukan pembangunan baik jenis perumahan maupun hotel untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan tempat tinggal. Enggar menjelaskan, pihak Saudi sendiri sudah meminta dan mengundang kontraktor Indonesia untuk bisa membantu melakukan pembangunan bangunan di sana.

"Untuk siapanya, untuk tahun ini BUMN memang yang lebih siap dan berani. Kita dorong mereka, tapi jika swasta ada yang mau juga kita dorong," ujar Enggar.

Enggar mengatakan tak hanya jasa konstruksi saja yang masuk, pemerintah dan Saudi sedang mendiskusikan apakah memungkinkan bahan bangunan masuk ke sana. Pemerintah Saudi disebut Enggar sedang menghitung terkait efisiensi dan total biaya apabila bahan bangunann masuk ke sana.

"Ekspor bahan bangunan juga mungkin dilakukan, tapi memang tergantung costnya, mereka sedang lihat, kita juga lagi hitung-hitung," ujar Enggar.

Baca juga: Perdagangan Indonesia dan Arab Saudi Kini Tanpa Perantara

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement