Rabu 01 Mar 2017 21:16 WIB

Berapa Nilai Investasi Arab Saudi di Indonesia?

Rep: Sapto Andika Candra / Red: Satria K Yudha
Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo menganugerahkan Bintang Republik Indonesia Adipurna kepada Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dinilai menjadi peluang bagi Indonesia untuk tingkatkan kerja sama ekonomi. Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal menilai, Arab Saudi memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu alternatif sumber pembiayaan investasi di sektor sektor strategis di Indonesia. 

Apalagi, lanjut Faisal, investasi dari Timur Tengah yang masuk ke Indonesia masih sangat terbatas, jauh di bawah investasi negara negara Asia Timur. CORE mencatat, nilai investasi asal Arab Saudi yang masuk ke Indonesia pada tahun 2016 sebesar 900 ribu dolar AS atau sekitar Rp 12 miliar (kurs Rp 13.373). 

Jumlah tersebut menempatkan Arab Saudi pada peringkat ke-57. Sementara investasi asal Singapura, Jepang dan China masing masing mencapai 9 miliar dolar AS, 5,5 miliar dolar AS dan 2,75 miliar dolar AS. 

Faisal melanjutkan, bagi Arab Saudi, kerja sama dengan negara-negara Asia termasuk Indonesia merupakan langkah strategis yang dibutuhkan akibat perubahan geopolitik dan ekonomi dunia yang memengaruhi hubungan antara Arab Saudi dengan negara negara barat yang selama ini sangat erat. 

"Hubungan dengan Amerika Serikat cenderung merenggang sejalan dengan kebijakan Presiden AS Donald Trump, Uni Eropa juga sedang mengalami gejolak politik dan perlambatan ekonomi," ujar Faisal, Rabu (1/3).

Ia juga menilai bahwa jatuhnya harga minyak dunia yang diperkirakan akan bertahan pada level rendah pada waktu lama membuat Saudi berupaya melakukan diversifikasi sumber pembiayaan. 

Faisal menyatakan, Indonesia yang memiliki pasar yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi, ditambah lagi dengan kedekatan secara sejarah dan budaya, merupakan mitra yang sangat strategis bagi Arab Saudi untuk menjalin kerja sama ekonomi. 

CORE mencatat ada beberapa hal yang patut mendapatkan perhatian pemerintah Indonesia dari kunjungan resmi pemerintah Arab Saudi ini. Salah satu yang terpenting, lanjutnya, pemerintah Indonesia perlu memanfaatkan kunjungan ini untuk menarik investasi sebesar-besarnya dari Arab Saudi. 

"Sejalan dengan visi tahun 2030 Arab Saudi yang ingin mendongkrak pendapatan di luar sektor minyak, pendapatan dari ekspansi investasi ke negara lain menjadi salah satu perhatian negara itu," kata Faisal. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement