REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berasal dari Arab Saudi masih minim. Kunjungan wisman asal Saudi ke Indonesia pada Desember 2016 sebanyak 8.221 orang sementara pada Januari 2017 sebanyak 14.340 orang.
Kepala BPS Suhariyanto menilai, kedatangan Raja Salman ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 diharapkan bisa mempromosikan kualitas pariwisata Indonesia di mata dunia. Apalagi, kata dia, Raja Salman juga dijadwalkan untuk berkunjungan Bali pada 4 Maret mendatang. Kunjungan kenegaraan Raja Salman diharapkan bisa menjadi simbol kualitas destinasi wisata di Indonesia.
"Kita harap kedatangan Raja Salman sebagai bentuk promosi. Sekarang jumlah wisman Saudi belum terlalu banyak. Kita harap setelah ini bisa melonjak," ujar Suhariyanto, di Jakarta, Rabu (1/3).
Ia juga menambahkan, tingkat kunjungan wisatawan asal Saudi bisanya mencapai puncaknya pada satu bulan menjelang Ramadhan hingga Lebaran dan sepanjang musim haji. Kedatangan Raja Salman ke Indonesia sekaligus untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor dan memberikan pidato di parlemen. Raja Salman juga diagendakan untuk melakukan kunjungan ke Masjid Istiqlal.
Dalam kunjungan ini juga akan dilakukan penandatanganan investasi antara Saudi Aramco untuk proyek di Cilacap sebesar 6 miliar dolar AS. Kemudian ada juga penandatanganan proyek lain yang mencapai 1 miliar dolar AS.
Baca juga: Lima Hotel Mewah di Bali Mulai Dikosongkan untuk Sterilisasi