REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bahwa keuangan syariah dapat memberikan kesempatan bagi banyak negara untuk meningkatkan intermediasi keuangan dan memobilisasi dana dalam pembangunan ekonomi. Untuk memanfaatkan potensi ini maka perlu dibangun kerangka kebijakan yang menyangkut stabilitas dan pengembangan keuangan syariah untuk mengurangi risiko sistemik.
Dilansir Gulf Times, Rabu (1/3), Prinsip Dasar Peraturan Perbankan Islam sedang dipersiapkan oleh Islamic Financial Services Board sebagai standar untuk industri. Proposal aturan tersebut diharapkan dapat diterima oleh IMF sebelum akhir April 2018. Dalam penyataannya, IMF mendukung pendekatan untuk mengembangkan kebijakan mengenai isu-isu yang terkait dengan perbankan syariah dalam konteks pengawasan dana, serta pembuatan rancangan program.
Selain itu, IMF juga mendukung pembuatan standar internasional untuk membantu kesenjangan dalam kerangka peraturan internasional untuk perbankan syariah. Sementara itu, Bank Dunia dan Islamic Development Bank (IDB) menerbitkan laporan keuangan syariah yang fokus pada prospek global industri keuangan syariah dan potensinya untuk membantu mengurangi ketimpangan pendapatan di seluruh dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika