Rabu 01 Mar 2017 10:45 WIB

Kunjungan Raja Salman, Kemenperin Dorong Kerja Sama Industri Petrokimia

Pabrik petrokimia
Foto: Saptono/Antara
Pabrik petrokimia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al- Saud, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017. Raja Salman akan membawa rombongan yang terdiri dari pengusaha, menteri dan pangeran dalam kunjungannya tersebut.

Pemerintah berharap kunjungan Raja Salman bisa meningkatkan peluang investasi masuk ke Indonesia. Dari sektor industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong adanya investasi di bidang petrokimia, karena Arab Saudi sebagai negara yang memiliki banyak persediaan bahan baku bagi industri seperti minyak dan gas.

Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono mengungkapkan pihaknya akan mendorong importasi bahan baku industri petrokimia dari Arab Saudi. “Di sana kan penghasil banyak minyak dan gas. Mereka juga master di bidang itu. Jadi kita dorong saja kalau impornya dari mereka," kata Sigit dalam rilisnya, Selasa (28/2).

Sigit juga menjelaskan, hampir 60 persen bahan baku petrokimia Indonesia masih impor. Oleh sebab itu, jika impornya dari negara yang memiliki banyak persediaan minyak dan gas, Sigit optimis ke depan Indonesia tidak akan kekurangan bahan baku untuk industri petrokimia.

Saat ini, pemerintah sedang mendorong pengembangan industri berbasis petrokimia di Cilegon-Banten, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Sigit berharap, dengan datangnya rombongan dari Arab Saudi yang membawa 1.500 pengusaha ini dapat tertarik untuk mengembangkan industri petrokimia, terutama untuk mensuplai bahan baku di dalam negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement