REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kementerian Pertanian membagikan 30 ribu bibit tanaman cabai kepada 26 organisasi di Bogor, di antaranya Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Gabungan Organisasi Wanita Kota Bogor, Sekolah Alam Bogor dan lain sebagainya, Jumat (24/2). Ini dilakukan untuk mendorong Gerakan Nasional Penanaman Cabai (Gertam Cabai) yang dicanangkan Kementan 22 November lalu.
Gertam Cabai dilakukan sebagai upaya pemerintah mengajak masyarakat memenuhi kebutuhan cabai untuk rumah tangganya sendiri. Apalagi, luas pekarangan di Indonesia mencapai 10,3 juta hektare yang diyakini sebagai salah satu solusi membantu penyediaan cabai dan mengatasi tingginya fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun.
Cabai menjadi komoditas hortikultura yang harganya paling fluktuatif terutama cabai rawit merah. Tingginya harga cabai rawit merah pada musim hujan membuat Indonesia kedatangan cabai impor asal Cina dan India.
Cabai impor dalam bentuk kering tersebut diakui pemerintah sebagai produk ilegal. Menteri Pertanian mengatakan tindakan tegas untuk pelaku impor ilegal diserahkan ke kepolisian.
"Jangan tanya saya, tanya ke penegak hukum," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat ditanya upaya tindakan hukum oleh pemerintah, " Kamis (23/2).