Jumat 17 Feb 2017 13:38 WIB

Menkeu Sebut Infrastruktur Jalan Urat Nadi Ekonomi

Rep: Sapto Andika Candra/Bowo Pribadi/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja menggarap pembangunan Jembatan Tuntang di ruas Tol Bawen-Salatiga di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/1).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sejumlah pekerja menggarap pembangunan Jembatan Tuntang di ruas Tol Bawen-Salatiga di Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan tinjauan lapangan di lokasi pembangunan Tol Bawen-Salatiga yang merupakan satu bagian dari penyelesaian ruas Tol Semarang-Solo. Kunjungan Sri didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Tol Semarang-Solo ditarget bisa beroperasi penuh pada 2018 mendatang.

Sri menjelaskan, pembangunan infrastruktur jalan raya termasuk tol menjadi salah satu prioritas pembangunan yang dilakukan pemerintah Presiden Jokowi hingga 2019 mendatang. Ia menilai keberadaan jalan raya merupakan urat nadi ekonomi yang bisa membangun perekonomian daerah.

Dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo, Sri menyebutkan bahwa pembangunan terus dilakukan meski perekonomian nasional sedang menghadapi tekanan ekonomi global. Pembiayaannya, kata Sri, salah satunya berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN karya atau juga dari sindikasi perbankan.

"Sehingga kemajuan fisik tidak terhalang kendala pembiayaan," ujar Sri di lokasi pembangunan tol Bawen-Salatiga, Kabupaten Semarang, Jumat (17/2).

Sementara itu, Basuki menambahkan bahwa pemerintah menargetkan ruas tol Cikampek hingga Ngaliyan, Semarang bisa berfungsi melayani pemudik pada libur Lebaran tahun ini. Sementara ruas Tol Semarang hingga Salatiga juga sudah bisa dilalui kendaraan pemudik meski belum operasional. Kemudian, dari Kartasura bisa berlanjut ke Sragen dan Ngawi juga melalui tol tanpa harus melewati Kota Solo. "Jadi tidak usah ke kota Solo tapi ke Kartosuro langsung ke Sragen dan Ngawi," ujar Basuki.

Menurutnya, kendala pembangunan saat ini adalah pembebasan lahan. Hingga saat ini, lahan yang sudah bebas untuk ruas Solo-Kertosono dan Salatiga menuju Kartasura sudah menyentuh 97 persen. Ia menargetkan masalah lahan bisa rampung di akhir bulan Februari ini sehingga pembangunan bisa dikebut.

"Juga di Kartosur-Sragen-Ngawi sudah 93 persen lebih jadi insha Allah target 2018 trans Jawa bisa tercapai," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement