REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Dolar AS menguat 0,9 persen atas Yen Jepang menjadi 114,17 yen. Pada Selasa pekan lalu, kurs mata uang Jepang hanya 111,59 yen per dolar AS dan tercatat sebagai level terendah dalam 10 pekan terakhir.
Kondisi pelemahan yen ini terjadi setelah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Juru bicara pemerintah Jepang mengatakan bahwa pertemuan Abe dan Trump sebenarnya tidak terkait dengan kurs mata uang.
Trump juga tidak menyinggung soal kesepakatan perdagangan bebas. Ia hanya berbicara mengenai isu keamanan dan lapangan kerja.
Setelah pertemuan tersebut, kedua negara akan melakukan Dialog Ekonomi Amerika Serikat-Jepang yang akan digelar oleh Deputi Perdana Menteri Jepang Taro Aso dan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence. Dialog tersebut akan membahas sejumlah isu terkait kebijakan moneter dan fiskal serta proyek infrastruktur dan perdagangan.
"Kami mengharapkan pendekatan yang realistis karena dialog akan digelar oleh Pence dan Aso. Dialog tersebut sekaligus dapat menjadi forum untuk memastikan bahwa ketidakpastian yang dibawa Trump tidak ada di dalamnya," ujar Analis Senior di Mizuho Securities, Yasunobu Katsuki, seperti dikutip Reuters, Ahad (12/2).
Sementara itu, saham di Asia terpantau meningkat secara perlahan karena adanya optimisme dari rencana kebijakan pajak Donald Trump. Secara umum, rencana kebijakan tersebut telah membawa gairah pada data ekonomi global.
"Ekonomi global nampaknya sudah cukup adil saat ini jika dibandingkan dengan tahun lalu. Cina mendorong ekonominya dengan dukungan fiskal dan efek negatifnya kepada perekonomian Amerika kecil akibat kebijakan Trump," ujar Kepala Makro Strategis Sumitomo Matsui Asset Management, Masayuki Kichikawa.