REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bencana alam menyebabkan sejumlah ruas jalan di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan. Dampaknya, pengguna jalan yang melintas di jalan tersebut harus hati-hati untuk menghindari jalan yang amblas.
"Jalan kabupaten sepanjang delapan meter di Desa Sundawenang Kecamatan Parungkuda rusak,’’ kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Yana Suryana kepada wartawan Ahad (12/2).
Lokasi jalan rusak itu tepatnya berada di Kampung Angkrong RT 43 RW 18 Desa Sundawenang, Parungkuda. Kerusakan jalan dilaporkan terjadi pada Sabtu (11/2) pukul 13.00 WIB. Di pinggiran jalan terjadi longsor yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Untuk mencegah kecelakaan, di sekitar jalan rusak tersebut dipasang drum dan garis penghalang.
Jalan yang rusak tersebut, kata Yana, merupakan jalan alternatif yang seringkali digunakan pengguna kendaraan untuk menghindari kemacetan di Sukabumi-Bogor. Selain jalan kabupaten, bencana alam berupa pergerakan tanah menyebabkan jalan desa rusak di Kampung Cihandam RT 04 RW 05 Desa Sirna Resmi Kecamatan Cisolok. "Panjang jalan desa yang rusak mencapai sekitar 20 meter,’’ kata dia.
Menurut Yana, kejadian tersebut tepatnya terjadi pada Jumat (10/2) sekitar pukul 17.00 WIB. Ia menerangkan penanganan kerusakan dua titik ruas jalan tersebut telah dikoordinasikan dengan instansi terkait untuk segera dilakukan perbaikan.
Yana mengungkapkan, pada Sabtu juga terjadi bencana di Kecamatan Simpenan. Bencana tersebut melanda sebuah warung makan di pinggiran ruas Jalan Cigaru-Bagbagan Kampung Cigadog RT 01 RW 01 Desa Kertajaya Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, rumah makan tersebut mengalami kerusakan. Sementara nilai kerugian akibat bencana tersebut belum bisa dipastikan.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman, masyarakat diminta waspada menghadapi potensi bencana di tengah tingginya intensitas hujan. "Sukabumi masih memberlakukan status siaga darurat banjir dan longsor hingga Maret mendatang,’’ ujarnya.Menurut Eka, kewaspadaan diperlukan mengingat sebagian besar wilayah Sukabumi memang rawan bencana terutama longsor. Sehingga ketika terjadi bencana maka masyarakat bisa mengantisipasinya.