REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Satu Juta Rumah oleh pemerintah masih terus berjalan. Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai pemain utama di sektor properti pun mengaku masih mendukung program tersebut.
Direktur Utama BTN Maryono mengatakan, selain pemerintah, masyarakat juga terlibat dalam program itu. "Artinya masyarakat membutuhkan pembiayaan dari bank. Maka BTN hadir," ujarnya, di Jakarta, Kamis, (9/2).
Ia menyebutkan, tahun lalu perseroan berhasil menyalurkan kredit untuk hampir 600 ribu unit rumah. "Untuk tahun ini mungkin kita bisa salurkan 700 ribu unit rumah (program Satu Juta Rumah)," ujar Maryono.
Ia menambahkan, nilai program itu sekitar Rp 80 triliun. BTN pada tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 21 persen. Lalu Dana Pihak Ketiga (DPK) diharapkan bisa meningkat 22 persen dibandingkan tahun lalu.
Dengan pangsa pasar KPR nasional sebesar 32 persen dan KPR subsidi mencapai 96 persen. Perseroan optimistis dapat bertahan menjadi penguasa pasar KPR di Indonesia. "Kita berusaha terus agar jangan sampai menjual rumah penaikannya terlalu tajam," tutur Maryono.