Selasa 07 Feb 2017 18:21 WIB

Ini Kata Kementan Soal Harga Cabai Masih Tinggi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga menunjukkan cabai rawit yang ditanam di pekarangan rumahnya di Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (25/1).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Warga menunjukkan cabai rawit yang ditanam di pekarangan rumahnya di Desa Tanjung Gusta, Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (25/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Harga cabai rawit merah masih berada di angka lebih dari Rp 100 ribu. Hal tersebut karena cuaca di tanah air masih buruk.

"Cuaca hujan terus, nonstop. Kalau panen posisi hujan cabai akan rusak," ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Spudnik Sujono melalui sambungan telepon kepada Republika.co.id, Selasa (7/2).

Ia menjelaskan, di beberapa daerah sentra cabai rawit merah seperti Sumedang, curah hujan sudah mulai mereda namun di bagian Magelang, Jawa Tengah, Temanggung Jawa Timur dan Lombok Timur masih hujan.

"Kalau hujan sudah mereda, insyaallah tanaman akan baik," kata dia.

Hari ini saja, ia melanjutkan, sudah masuk 22 ton cabai di pasar induk Kramat Jati, biasanya dalam satu hari hanya masuk di bawah 12 ton cabai. "Belum pernah itu, dalam sejarah satu bulan ini," katanya.

Berdasarkan data yang diberikan Spudnik, harga tertinggi cabai rawit merah di tingkat petani per 6 Februari berada di Kediri dengan harga Rp 109 ribu per kg. Sedangkan harga terendah sebesr Rp 18 ribu di Kolaka Utara. Sementara harga cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati Rp 112 ribu per kg.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement