REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menegaskan, dukungannya untuk kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau 2017. Dukungan ini antara lain dinyatakan dalam keterlibatan Apel Siaga yang diadakan oleh Pemerintah Provinsi Riau yang juga dihadiri unsur pemerintah pusat serta daerah dan unsur masyarakat.
Kegiatan ini menegaskan kesiapsiagaan Provinsi Riau dalam menghadapi musim kemarau tahun ini. Dalam kesempatan ini, APP Sinar Mas memberikan langkah konkret dengan memperkenalkan Integrated Fire Management (IFM) sekaligus Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sebagai program-program yang telah dibangun dan dijalankan oleh APP Sinar Mas dalam memaksimalkan upaya pencegahan kebakaran hutan.
“Kami telah membangun sistem yang terintegrasi agar dapat menanggulangi sekaligus mencegah bencana kebakaran lahan dan hutan di dalam dan luar konsesi hutan tanaman kami,” ujar Direktur Sinar Mas Forestry, Stanley Najoan akhir pekan lalu. Ia menambahkan, saat ini APP Sinar Mas memiliki situation room center sebagai pusat pendistribusian informasi mengenai deteksi hotspot di seluruh lahan konsesi APP Sinar Mas dan mitra pemasok.
Kepala BNPB Willem menegaskan, pihaknya sangat mengapresiasi integrasi sistem pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang sudah dikembangkan Sinar Mas. Pihaknya berharap, sistem yang sudah dikembangkan bisa diintegrasikan dengan sistem yang dimiliki BNPB.
Stanley menambahkan, thermal kamera bekerja 24 jam dengan auto detection. Thermal kamera ini berdiri setinggi 70 meter dan memiliki jarak jangkau 10 km efektif memantau fire spot. Lebih lanjut Stanley menambahkan, upaya yang dijalankan oleh perusahaan tak terlepas dari dukungan tim pemadam kebakaran yang terdiri dari 2.700 pemadam terlatih (RPK) dan 2.000 masyarakat peduli api (MPA) di lapangan.
APP Sinar Mas juga melengkapi sistemnya dengan perangkat pendukung berupa enam helikopter, tiga di antaranya heli besar sekelas Superpuma untuk menangani fire-spotting dan pemadaman api dari udara (water bombing) dengan kemampuan hingga 4.000 liter, selain itu membangun 80 menara pendeteksi api, 266 pos pantau, 160 truk air, 500 unit kendaraan patroli, dan 1.150 pompa air. APP Sinar Mas juga tidak hanya menanggulangi saat terjadi kebakaran saja, tapi juga mencegah terjadinya bencana kebakaran melalui program DMPA.
Program terpadu dalam rangka mengembangkan potensi diri dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar, salah satunya melalui kegiatan agroforestri. Ketika sebuah desa diberi program DMPA, pendapatan masyarakat tersebut diharapkan naik 50 hingga 70 persen dalam kurun tiga tahun lewat berbagai kegiatan ekonomi. APP Sinar Mas membidik untuk mencapai target sampai dengan 500 DMPA pada 2020.
“Kami siap dan mendukung penuh Pemprov Riau dalam menanggulangi dan mencegah bencana kebakaran lahan dan hutan. Program ini secara konsisten telah kami lakukan dari tahun ke tahun, karena hal ini merupakan komitmen dalam mengimbau masyarakat untuk bersama-sama ambil bagian dalam pencegahan kebakaran hutan,” kata Stanley.