Sabtu 04 Feb 2017 20:29 WIB

Presiden Jokowi Dukung Program Alfamart Class

Rep: Dwina Agustin/ Red: Didi Purwadi
Presiden Joko Widodo mendukung program Alfamart Class.
Foto: alfamart
Presiden Joko Widodo mendukung program Alfamart Class.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan butuh program besar untuk merombak program kejuruan dalam Sekolah Menengah Kejuruan yang ada di Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan dengan melakukan kerja sama dengan industri swasta.

“Kita bekerja sama dengan industri swasta seperti ini, jadi bisa dilakukan training. Mulai dari penataan barang, melayani konsumen dan cara memasarkan produk," kata Presiden Jokowi setelah meninjau laboratorium ritel Alfamart Class di SMKN 1 Tempel, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (4/1), dikutip dari siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Corporate Affair Director Alfamart, Solihin, pun mengatakan pernyataan orang nomor satu di Indonesia tersebut memang benar adanya. Peran swasta tidak bisa dikesampingkan, sebab dapat membantu untuk menyiapkan kemampuan SDM generasi muda bangsa khususnya di bidang pendidikan.

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk selalu menjalankan program tanggung jawab sosial berkelanjutan, salah satunya melalui program pendidikan ritel bagi siswa SMK, yakni Alfamart Class. Program tersebut telah berjalan sejak 2011 dan hingga 2016 telah ada sebanyak 144 Alfamart Class di 67 wilayah Indonesia.

Alfamart bekerja sama dengan SMK yang memiliki jurusan bisnis atau manajemen pemasaran. Perusahaan lalu melakukan sinkronisasi kurikulum pendidikan ritel, memberikan pelatihan kepada tenaga pengajar dan siswa. Selain itu, perusahaan juga menghibahkan laboratorium ritel sebagai media praktik belajar siswa di sekolah.

"Ini salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan keselarasan program pendidikan dengan kebutuhan industri ritel melalui transfer knowledge dan praktik pembelajaran yang komprehensif. Apalagi, kebutuhan tenaga kerja di industri ritel terbilang besar. Setiap tahunnya, Alfamart banyak menerima lulusan dari jenjang pendidikan SMA/SMK,” kata Solihin.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy, pun menyatakan jika keberadaan Alfamart Class ini mendukung pentingnya kebutuhan praktik langsung di SMK. Akan lebih baik lagi jika program-program semacam itu dapat masuk dalam kurikulum.

"Ini contohnya. Bagus kalau langsung dimasukkan ke kurikulum. Jadi, pendidikan nantinya sebagian besar akan praktik langsung. Sedikit teori. Kerja sama di dunia usaha akan kita perbanyak," kata Muhadjir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement