Sabtu 04 Feb 2017 00:47 WIB

Selain Promosi, Infrastruktur Pariwisata Perlu Diperbaiki

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Perahu sandar di tepi Pantai Tanjung Aan, kawasan Kuata Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menekankan kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) agar semua pihak bisa bersinergi untuk melakukan promosi guna menarik banyak invetasi dan wisatawan datang ke Indonesia.

Meski demikian, Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf menyebut bahwa pencitraan yang dilakukan di banyak negara tidak akan ada gunanya jika infrastruktur di tempat tujuan yang diinginkan Pemerintah tidak diperbaiki. "Lebih baik perbaiki produknya dulu, dari pada kita promosikan yang tidak siap. Itu saja poinnya," kata Triawan ditemui di Istana Negara, Jumat (3/2).

‎Menurutnya K/L yang berhubungan dengan perbaikan infrastruktur harus bisa fokus dalam memperbaiki fasilitas yang ada di daerah tersebut. Misalnya dengan akses jalan, kesehatan, hingga servis dari masyarakat sekitar sebagai penunjang tempat wisata. Ketika hal-hal ini tidak diperbaiki, maka produk yang dijual ke pada masyarakat asing belum maksimal.

Triawan menjelaskan, saat ini sudah ada 10 kawasan pariwisata yang akan dikembangkan, atau disebut Bali baru, seperti kawasan Danau Toba atau Mandalika. Ketikan daerah-daerah ini terpromosikan, tapi kawasannya kurang menunjang wistawan maupun investor, maka kedatangan mereka akan sia-sia.

Menurutnya, salah satu yang harus dimanfaatkan sekarang adalah pagelaran Asean Games yang akan dihelat 2018 mendatang. Citra Indonesia bisa terbentuk maksimal jika destinasi dan kawasan baik untuk pariwisata atau perdagangan bisa dikenalkan dengan kondisi yang layak.

Sementara, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, salah satu untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia adalah menguatkan komunikasi ke banyak pihak di kalangan internasional. Dengan menyatukan slogan mulai dari sisi investasi, perdagangan, dan pariwisata bisa membuat orang lebih mudah mengenal Indonesia.

"Sekarang cenderung seluruh diintegrasikan itu ada," papar Arief.

Dengan adanya penguatan ini, maka akan ada peningkatan dana guna mempromosikan slogan baru tersebut. Harapannya, dengan memperkuat slogan, mampu mendatangkan banyak pihak mulai dari investor hingga wisatawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement