Rabu 01 Feb 2017 13:22 WIB

Dubes: AS Lanjutkan Kerja Sama Pembangunan Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Nur Aini
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan
Foto: Antara/Mohammad Ayudha
Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R Donovan

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr. bertemu dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro di Jalan Diponegoro, Jakarta, Rabu (1/2). Keduanya membahas sejumlah kerja sama yang telah dijalankan Indonesia dan AS.

Ditemui wartawan usai pertemuan, Donovan mengatakan bahwa ini merupakan pertemuan resmi pertamanya dengan Menteri Bambang mengingat ia baru ditugaskan di Indonesia sejak akhir 2016 lalu. Donovan menegaskan komitmen Amerika Serikat untuk melanjutkan kerja sama yang produktif dengan Indonesia.

"Saya menyampaikan komitmen kuat kami untuk bekerja dengan Indonesia yang telah menetapkan program-program prioritasnya untuk pembangunan," ujar dia.

Menurut Donovan, ada dua bidang kerja sama penting yang dimiliki AS dan Indonesia, masing-masing memiliki nilai 700 miliar dolar AS dan 600 miliar dolar AS. Kerja sama yang pertama berkaitan dengan bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, demokrasi, dan pemerintahan. Adapun kerja sama kedua fokus di bidang energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya alam.

Namun, saat ditanya terkait kebijakan ekonomi Amerika Serikat yang baru di bawah kepemimpinan Donald Trump, Donovan mengaku tidak sempat membahas hal tersebut dalam diskusinya dengan Menteri Bambang. "Kami hanya mendiskusikan area-area kerja sama yang merupakan bagian dari kerja sama strategis AS dengan Indonesia," ucapnya.

Joseph R. Donovan Jr. resmi bertugas sebagai duta besar Amerika Serikat untuk Republik Indonesia sejak 4 November 2016 lalu. Sebelumnya, ia adalah seorang diplomat karir Dinas Luar Negeri setingkat class of minister-counselor. Sebelum diangkat menjadi duta besar, Donovan tercatat pernah menduduki posisi direktur utama bagian Washington di American Institute di Taiwan. Ia juga pernah bekerja sebagai penasihat kebijakan luar negeri untuk pemimpin kepala staf gabungan di Pentagon pada 2012-2014.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement