REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Proyek infrastruktur pipa jaringan gas industri bawah tanah Duri-Dumai mulai dikerjakan. Wali Kota Dumai Zulkifli As mengatakan puluhan industri membutuhkan pasokan gas.
"Kami sangat mendukung proyek pembangunan pipa gas ini karena puluhan industri membutuhkan pasokan bahan bakar pendukung operasional," kata dia, Selasa (31/1).
Pembangunan infrastruktur pipa distribusi jaringan gas Duri-Dumai ini dilaksanakan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) ini untuk mendukung aktivitas industri dan mendorong terwujudnya program penghijauan. Menurut Zukifli, jaringan gas ini akan membantu sektor industri, terutama pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit membentuk berbagai jenis turunan.
Selain itu, pembangunan pipa diharapkan bisa mendukung progam penghijauan lingkungan agar pemanfaatan gas suplay dari Pertamina dioptimalkan dalam pengolahan minyak sawit perusahaan. Zulkifli juga memastikan kegiatan penanaman pipa jaringan gas bawah tanah sudah melakukan pengurusan perizinan ke pemerintah daerah setempat
"Aktivitas perusahaan akan terbantu dalam mengurai sejumlah turunan minyak kelapa sawit dengan pemanfaatan gas dan pengolahan berbasis lingkungan," kata dia.
Kepala Penjualan PGN Area Pekanbaru Arif Nurachman beberapa waktu lalu mengatakan, pipa gas di Dumai akan dibangun perseroan pada awal 2017 dan jika tidak ada kendala sudah bisa beroperasi pada 2018. "Kami sudah memperoleh alokasi gas dari pemerintah pusat dan pasokan ini akan dialirkan ke industri di Dumai dan Pekanbaru," kata Arif di Pekanbaru, belum lama ini.
Selain pipa distribusi, PGN bersama dengan anak perusahaan Pertamina, PT Pertagas juga akan menggarap pembangunan pipa transmisi sepanjang 67 kilometer mulai awal 2017. Rencananya pembangunan pipa jaringan gas di Dumai membutuhkan waktu sekitar 18 bulan dengan panjang 140 kilometer dan pipa transmisi 67 kilometer.