Selasa 31 Jan 2017 10:20 WIB

Tim Penggerak PKK se-DIY Dilatih Tanam Cabai

Rep: neni ridarineni/ Red: Dwi Murdaningsih
Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (26/1). Harga cabai rawit merah ditempat itu dijual Rp 110 ribu per kg. Para pedagang mengaku, harga cabai rawit merah masih akan tinggi karena kurangnya pasokan.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Penjual cabai rawit merah menunggu pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (26/1). Harga cabai rawit merah ditempat itu dijual Rp 110 ribu per kg. Para pedagang mengaku, harga cabai rawit merah masih akan tinggi karena kurangnya pasokan.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) DIY akan melakukan pendampingan di bidang inovasi teknologi pertanian terutama tanaman cabai kepada Tim Penggerak PKK se DIY untuk menyukseskan dan mengimplementasikan Gertamcabe (Gerakan Penanaman Tanaman Cabai) yang dicanangkan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

"Untuk itu BPTP Balitbantan DIY akan memberikan bantuan bibit cabai sebanyak 25 ribu batang cabe yang diserahkan secara bertahap kepada Tim Penggerak PKK DIY dan ditargetkan terserahkan semuanya Februari 2017," kata Kepala BPTP Balitbangtan DIY Joko Pramono pada acara Penandatanganan MoU dan Penyerahan Bibit Cabe di Kantor Sekretariat Dewan Kerajinan Nasional Komplek Kepatihan, Yogyakarta, Senin (30/1).

Bibit cabe rawit merah  yang diserahkan kepada Tim Penggerak PKK   akan diberikan secara bertahap hingga 30 Februari. "Dalam waktu dua bulan tanaman cabai rawit sudah bisa dipetik dan usianya bisa satu tahun lebih bila perawatannya bagus. Berbeda halnya cabai merah hanya bertahan sampai enam bulan," kata Joko.

Bentuk pendampingannya, kata ia menambahkan, bisa  teknik budiduaya pendampingan langsung berupa teknik budidaya atau memberikan pelatihan budidaya. "Apabila ada permasalahan seperti serangan hama penyakit, akan ada pelatihan lagi berupa pembuatan pestisida yang ramah lingkungan yakni dari  tanaman di sekitarnya," kata dia.

Sementara itu GKBRAA Paku Alam dalam sambutannya mengatakan pendampingan oleh BPTP kepada Tim Penggerak PKK agar para anggota PKK di daerah yang terlibat di bidang pertanian dapat berhasil produk pertaniannya. "Tanpa adanya pendampingan saya khawatir kalau benih/biji cabe itu tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga tidak dapat menghasilkan cabai seperti yang diharapkan," ujar dia.

Rencananya setelah cabai akan ditanam tomat dan bawang merah. Bibit cabe rawit  tersebut akan diserahkan kepada ibu-ibu kader PKK dari kecamatan hingga dasawisma.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement