REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Mikro BRI, Mohammad Irfan mengatakan pihaknya sudah mendapatkan himbauan dari pemerintah untuk fokus meningkatkan KUR pada sektor produksi. Irfan menjelaskan untuk mendukung rencana pemerintah tersebut, pihaknya berencana akan menaikan plafon KUR sekitar 3 persen.
Namun, Irfan mengatakan memang bukan menjadi wewenangnya mengatakan kenaikan plafon KUR tersebut. Berkaca pada tahun lalu, BRI sendiri sudah mengalokasikan sekitar 25 persen KUR.
"Sebenernya kementerian yang harusnya mengumumkan, tapi pasti lebih tinggi, ya sekitar tiga persen. Tahun lalu sih realisasinya 25 persen," ujar Irfan saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (20/1).
Ia juga menjelaskan untuk skema subsidi juga tidak berubah. Ia mengatakan nasabah tetap melakukan mekanisme pembayaran kredit sama seperti skema tahun lalu. Ia namun memastikan arahan pemerintah untuk BRI bisa memaksimalkan penyaluran kredit bagi masyarakat bisa tercapai dengan baik.
"Kami sebagai BUMN ya berusaha ya sesuai target. Kita diminta untuk lebih banyak membiayai sektor produksi yang menghasilkan barang," ujar Irfan.