Kamis 19 Jan 2017 01:36 WIB

Perbankan Nasional Siapkan Digital Banking

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Pekerja mengambil magnetic card untuk digunakan pada Smart Table di BRI Digital Banking di Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6\10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja mengambil magnetic card untuk digunakan pada Smart Table di BRI Digital Banking di Terminal 3 Ultimate bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (6\10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perbankan membentuk kantor digital (digital branch). Beberapa bank pun sudah mulai mengarah ke sana.

Direktur Keuangan dan Risiko Kredit Bank Negara Indonesia (BNI) Rico Rizal Budidarmo menyatakan, pembentukan digital branch BNI sedang dalam proses. "Segera akan diimplementasikan tahun ini," ujarnya kepada Republika, Kamis, (19/1).

Sedangkan Bank Central Asia (BCA) menyatakan, meski tren digital banking berkembang, namun perusahaan tetap mempertahankan seluruh kantor cabangnya. Hal itu demi melayani nasabah terkait Kredit Kepemilikan Rumah (KPR), deposito, dan lainnya.

Menurut Wakil Presiden Direktur BCA Armand W Hartono, jika tak ada kantor cabang nasabah akan kurang percaya. "Nggak ada konsep mentang-mentang sudah digital terus kantor fisik hilang. Tetap harus ada," tegasnya.

Ia mencontohkan, perusahaan Apple tak akan berkembang tanpa adanya Apple store. Maka, keberadaan kantor cabang dinilai channel penting untuk mengedukasi nasabah.

Sedangkan untuk anggaran investasi pada digital banking, Armand mengaku tak memisahkan anggaran khusus. "Anggaran ya untuk bekerja dengan optimal membantu masyarakat. Jadi kami nggak pisah-pisah lagi," tambahnya.

BCA mencatat per Desember 2016, transaksi melalui mobile banking sebanyak 65 juta dengan nilai Rp 60 triliun. Lalu transaksi internet banking menembus 129 juta, bernilai Rp 77 triliun.

Frekuensi transaksi di ATM masih paling banyak yakni mencapai 153 juta dengan nilai Rp 170 triliun per Desember 2016. " Jumlah transaksi digital banking sendiri sekitar 15 sampai 17 juta per hari. Biasanya mereka menggunakan mobile phone atau internet," tutur Armand.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement