Rabu 18 Jan 2017 09:36 WIB

Xi Jinping Menentang Anti-Globalisasi Brexit dan Donald Trump

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nur Aini
Xi Jinping
Foto: REUTERS/Lintao Zhang
Xi Jinping

REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Presiden Cina, Xi Jinping mengatakan bahwa globalisasi merupakan tantangan dan era baru dalam masa saat ini. Ia menilai seharusnya negara negara memanfaatkan globalisasi ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dunia. Karena itu, dia menentang tindakan anti-globalisasi yang dilakukan Inggris dan rencana Donald Trump untuk melindungi pasar dalam negeri.

Dalam Davos Economic Forum, pertemuan tertinggi ekonomi, Xi Jinping mengkritisi ide populis atau privatisasi ekonomi yang sebagaian besar digadang-gadang oleh beberapa negara. Hal ini menurutnya, membuat krisis semakin parah. Ia menilai, salah satu tindakan privatisasi ini dilakukan Inggris melalui Brexitnya dan beberapa rencana Donald Trump pada kebijakan Amerika Serikat.

"Kita harus bisa beradaptasi dengan globalisasi, meskipun ada dampak negatif, tapi kita sebagai negara negara yang maju harus bisa memanfaatkan globalisasi untuk memberikan manfaat bagi sesama negara," ujar Xi Jinping seperti dilansir dari CNBC, Rabu (18/1).

Untuk pertama kalinya, Xi menghadiri pertemuan tertinggi dalam dunia bisnis ini. Ia mengatakan kedatangannya untuk memberikan ide bahawa globalisasi asalkan inklusif bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi peperangan dan menekan angka kemiskinan.

"Tidak ada yang menang dan kalah dalam perdagangan global. Jangan sampai karena hal ini bergulir membuat beberapa negara menjadi mengunci diri," ujar Xi.

Xi menilai, negara-negara harus bisa mengambil langkah langkah dan kebijakan baru untuk memajukan reformasi struktural. Momen ini juga bisa menjadi jalan negara-negara lainnya untuk melakukan perubahan dalam model pertumbuhan ekonomi.

Baca juga: Kurs Dolar AS Anjlok Setelah Pidato PM Inggris Soal Brexit

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement