Jumat 13 Jan 2017 07:08 WIB

Indonesia-Korea Pererat Hubungan Bilateral

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Parlemen Republik Korea Selatan Chung Sye Kyun saat memberikan keterangan bersama seusai pertemuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Ketua DPR Setya Novanto (kanan) berjabat tangan dengan Ketua Parlemen Republik Korea Selatan Chung Sye Kyun saat memberikan keterangan bersama seusai pertemuan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua DPR RI Setya Novanto menyambut baik kunjungan Ketua Parlemen Korea Selatan Mr Chung Sye-kyun. Kunjungan ini memiliki arti penting bagi upaya peningkatan hubungan bilateral Indonesia dan Republik Korea. Apalagi Indonesia dan Korea Selatan telah menandatangani Deklarasi Bersama untuk Kemitraan Strategis pada tahun 2006. Itu dilakukan guna meningkatkan hubungan ekonomi, perdagangan, dan politik kedua negara.

Setya Novanto menjelaskan, adanya kegiatan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara, seperti  kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea pada Mei 2016 dan kunjungan pejabat tinggi Korea Selatan sebelumnya ke Indonesia, di antaranya, Presiden Park Geung-hye pada 2013, menjadi bukti eratnya hubungan kedua negara.

“Bagi Indonesia, Republik Korea atau Korea Selatan merupakan mitra penting di bidang ekonomi dan perdagangan. Untuk nilai perdagangan kedua negara, memang mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Total volume perdagangan kedua negara tahun 2014 sebesar 22,5 miliar dolar AS, tahun 2015 sebesar 16,1 miliar dolar AS, dan pada tahun 2016 (dari bulan Januari sampai Oktober) tercatat sebesar 11,2 miliar dolar AS,” kata ketua umum Partai Golkar ini, di Kompleks Parlemen, Kamis (12/1)

Pejabat yang akrab disapa Setnov itu berharap nilai perdagangan kedua negara ke depan dapat ditingkatkan kembali. Indonesia dan Korea Selatan bisa saling melengkapi satu sama lain, sesuai dengan potensi masing-masing, dalam memajukan hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

“Kami juga berharap nilai investasi  Korea Selatan di Indonesia dapat ditingkatkan kembali. Nilai investasi Korea Selatan sampai triwulan ketiga 2016 di Indonesia tercatat sebesar 272,3 juta miliar dolar AS untuk 499 proyek. Besaran investasi ini mengalami penurunan dibandingkan dengan nilai investasi pada tahun 2015 yang mencapai 1.213,5 juta miliar dolar AS untuk 2.329 proyek,” ujar Setnov .     

Meskipun demikian, Setnov mengapresiasi investasi perusahaan-perusahaan besar Korea Selatan di Indonesia, seperti POSCO, Hankook Tire, Samsung, dan lain-lain, karena turut berkontribusi bagi kemajuan dan perkembangan ekonomi Indonesia.   

Menurut dia, Indonesia dan Korea Selatan juga perlu meningkatkan kerja samanya dalam menciptakan stabilitas keamanan di kawasan. Indonesia mengajak negara-negara di kawasan untuk memanfaatkan secara serius forum-forum regional di kawasan, seperti ASEAN Regional Forum (ARF), untuk mencari solusi damai atas masalah-masalah keamanan di kawasan, termasuk masalah keamanan di Semenanjung Korea.  

“Peningkatan hubungan antarparlemen, antara DPR RI dan Majelis Nasional Korea Selatan, sudah tentu juga perlu terus dilakukan. Untuk itu, DPR RI telah membentuk Grup Kerja Sama Bilateral DPR RI-Parlemen Republik Korea sebagai bagian dari upaya untuk mendukung penguatan kerja sama dan persahabatan antara Indonesia dan Korea Selatan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement