REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS terus melemah terhadap sebagian besar mata uang utama pada Kamis (12/1), setelah konferensi pers Trump gagal memberikan katalis segar.
Presiden AS terpilih Donald Trump mengadakan konferensi pers pertamanya sejak pemilihan pada Rabu (11/1), dan investor mengharapkan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang perdagangan, rencana pajak dan stimulus fiskal dari pemerintahan baru.
Namun, konferensi pers berakhir tanpa memberikan rincian tentang kebijakan-kebijakan tersebut. Para analis mengatakan beberapa investor berusaha mengurangi posisi jangka panjang dolar mereka, jika realitasnya kedatangan pemerintahan Trump gagal memenuhi harapan. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,56 persen menjadi 101,210 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0638 dolar dari 1,0601 dolar, dan pound Inggris turun tipis menjadi 1,2169 dolar dari 1,2232 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7504 dolar dari 0,7453 dolar.
Dolar dibeli 114,27 yen Jepang, lebih rendah dari 115,07 yen di sesi sebelumnya. Dolar jatuh ke 1,0093 franc Swiss dari 1,0124 franc Swiss, dan turun tipis menjadi 1,3126 dolar Kanada dari 1,3168 dolar Kanada.