Kamis 12 Jan 2017 12:42 WIB

Aksi Bela Rakyat, Mahasiswa Jabar: Cabut Kenaikan Harga Komoditas

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Agus Yulianto
Ratusan mahasiswa menggelar aksi bela rakyat 121 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (12/1).
Foto: republika/Zuli Istiqomah
Ratusan mahasiswa menggelar aksi bela rakyat 121 di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (12/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kamis (12/1). Unjuk rasa yang dinamai aksi bela rakyat 121 ini secara serentak digelar di 19 titik kota lainnya di Indonesia.

Koordinator Aksi dari BEM Universitas Padjadjaran Novi Firmansyah mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah atas kenaikan sejumlah komoditas. Seperti harga sembako, tarif dasar listrik, BBM hingga kenaikan tarif penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mengakibatkan biaya administrasi kendaraan naik.

"Ada empat kenaikan komoditas yakni PNBP di Polri yang mengakibatkan biaya administrasi naik. Ada kenaikan sembako, harga cabai yang terus melonjak, BBM  dan juga tarif dasar listrik yang diakibatkan dicabutnya subsidi," ucap  Novi.

Novi menyebut, pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap kenaikan yang dinilai menyengsarakan rakyat Indonesia. Apalagi sebagian kenaikan merupakan kebijakan yang langsung dikeluarkan oleh pemerintah.

Menyikapi hal tersebut, Novi mengatakan, bersama mahasiswa lainnya menyampaikan tiga tuntutan.  Di mana pemerintah harus mengkaji ulang kenaikan sejumlah komoditas tersebut.

Pertama, pemerintah harus menyesuaikan tarif kenaikan harga komoditas sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat berdasarkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 dan target pertumbuhan ekonomi tahun 2017. Selain itu pemerintah dikatakannya hars menyelesaikan permasalahan di tingkat hulu, memperbaiki saluran pemasaran, dan melakukan' operasi pasar secara berkala untuk menstabilkan harga cabai di pasaran. Sehingga kenaikan komoditas pangan bisa ditekan.

Pemerintah juga diminta melakukan evaluasi secara berkala terhadap kebijakan kenaikan harga komoditas diatas dengan disesuaikan pada daya beli masyarakat. "Jika terdapat permasalahan dan ketidakmampuan masyarakat maka kebijakan tersebut harus ditinjau kembali bahkan dicabut," ujarnya.

Selepas menyampaikan orasi di depan Gedung Sate, massa mahasiswa kemudian melakukan aksi jalan mundur dari depan Gedung Sate menuju Gedung DPRD Jabar yang berada di Jalan Diponegoro. Aksi ini sebagai bentuk kemunduran pemerintah dalam mengelola negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement