Rabu 11 Jan 2017 15:31 WIB

Dua Pilot Asing Susi Air Positif Gunakan Narkoba di Bandara Cilacap

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Pilot Pesawat
Foto: pixabay
Ilustrasi Pilot Pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Cilacap, terus mengintensifkan pemeriksaan urine mendadak di berbagai instansi. Setelah sebelumnya melakukan tes urine di Polres dan Imigrasi Cilacap, BNNK Cilacap kembali melakukan tes urine di kalangan pegawai Bandara Tunggul Wulung Cilacap serta pilot/kru pesawat yang ada di bandara tersebut, Rabu (11/1).

Kepala BNNK Cilacap, Edy Gunawan, menyebutkan dalam tes tersebut, ada 44 orang yang diperiksa urinenya. Mereka terdiri dari para pegawai pengelola bandara, siswa yang mengikuti sekolah penerbangan di bandara tersebut, dan juga beberapa pilot atau copilot yang menerbangkan pesawat dari bandara tersebut.

''Dari pemeriksaan ini, kami mendapati ada dua kru pesawat asing yang kandungan urinenya positif mengandung bahan psikotropika,'' kata Edy.

Kedua orang asing tersebut bekerja sebagai pilot dan copilot pada maskapai penerbangan Susi Air yang memang melayani penerbangan Tunggul Wulung-Halim Perdanakusuma dengan menggunakan pesawat kecil berkapasitas 12 orang. ''Yang seorang mengandung Morfin, sedangkan yang seorang lagi mengandung benzodiazepine,'' ujarnya.

Edy menyebutkan, dua orang pilot asing yang kemudian diketahui positif menggunakan morfin dan benzodiazepin, sebenarnya baru mendaratkan pesawat penumpang dari Halim Perdanakusuma Jakarta. ''Awalnya, kedua pilot tersebut menolak dilakukan tes urine, sehingga kami minta Kepala Bandara yang memerintahkan mereka melakukan tes,'' ujarnya.

Kepala Bandara Tunggul Wulung Faizal M, akhirnya turun tangan dan meminta mereka juga ikut melakukan tes urine. Akhirnya, dua orang pilot berninisial BJ dan DE yang diperkirakan masih berusia sekitar 27-30 tahun tersebut, bersedia menjalani tes.

Mendapatkan urine kedua pilot tersebut positif mengandung bahan psikotropika, pihak otoritas bandara segera melarang keduanya kembali menerbangkan pesawat. Meskipun kedua pilot tersebut sebenarnya dijadwalkan kembali menerbangkan pesawat dari Tunggul Wulung ke Halim Perdanakusuma.

''Kami juga sudah meminta konfirmasi pada pihak manajemen Susi Air. Untuk sementara dua pilot tersebut tidak boleh menerbangkan pesawat, dan akan ada dua pilot pengganti yang didatangkan dari kantor pusat Susi Air di Pangandaran,'' katanya.

Sementara terhadap kedua pilot yang urinenya mengandung bahan psikotropika, Edy menyatakan pihaknya masih akan bicarakan dengan dokter yang akan didatangkan pihak manajemen Susi Air. ''Nanti kita bicarakan dengan dokter perusahaanya. Yang jelas, waktu kedua pilot itu kita tanya, mereka mengaku  tidak mengonsumsi apa-apa,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement