Rabu 11 Jan 2017 13:37 WIB

Kereta Commuter Target Tambah Penumpang, Ini Inovasinya

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nur Aini
Kereta Commuter Line melintas di perlintasan kereta Pasar Minggu Baru, Jakarta, Senin (9/1).
Foto: Republika/Prayogi
Kereta Commuter Line melintas di perlintasan kereta Pasar Minggu Baru, Jakarta, Senin (9/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) menargetkan peningkatan penumpang Commuterline (KRL) hingga 12 juta pada 2017. Dengan begitu jumlahnya menjadi 292 juta, sebelumnya pada 2016 sekitar 280 juta penumpang.

KCJ optimis dapat mencapai target tersebut, sebab volume penumpang pun bertambah di 2016. "Volume penumpang sampai Desember 2016 meningkat 8,9 persen dibandingkan 2015," ujar Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila, di Jakarta, Rabu, (11/1).

Menurutnya, peningkatan itu cukup positif di tengah keterbatasan infrastruktur saat ini. Demi menarik minat penumpang, KCJ menyiapkan beragam inovasi di 2017. "Kami tidak bisa leluasa menambah perjalanan, sehingga inovasinya lebih di sisi sarana yaitu dengan memperpanjang rangkaian," kata Muhammad.

KCJ mencatat, sampai akhir 2016, sebanyak 18 rangkaian dengan formasi 12 kereta, serta 29 rangkaian dengan formasi 10 kereta telah dioperasikan. Awal tahun ini, KCJ juga mengumumkan inovasi terbarunya di bidang e-ticketing. Inovasi tersebut merupakan kemudahan melakukan isi ulang Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan (THB) melalui minimarket, serta transfer via ATM maupun internet banking.

Pengembangan sistem itu rencananya sudah bisa dirasakan para pengguna pada Februari 2017. Pada 2016, Muhammad menyebutkan persentase pengguna KMT sebanyak 42,3 persen, lalu THB 42,7 persen.

"Penggunanya cukup banyak, makanya nanti penumpang tidak perlu antre di loket dan langsung bisa naik KRL. Ya meskipun tetap akan ada yang mengisi tiket di loket," ujarnya.

Baca juga:  KRL Angke-Rangkas Bitung Segera Beroperasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement