REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kalangan anggota DPRD Jawa Tengah meminta pemerintah pusat segera melakukan tindakan nyata guna menurunkan harga cabai yang terus melambung. Harga cabai di sejumlah daerah melonjak hingga Rp 100-120 ribu per kilogram (kg), bahkan di luar Jawa mencapai Rp 200 ribu/kg.
"Pascatahun baru hingga saat ini harga cabai rawit merah terus mengalami peningkatan dan diikuti komoditas pokok lainnya," kata anggota Komisi B DPRD Jateng, Ikhsan Mustofa di Semarang, Selasa (10/1).
Menurut dia, pemerintah pusat harus segera melakukan upaya untuk mengendalikan harga cabai agar tidak terus mengalami lonjakan. Permasalahan harga cabai merupakan salah satu hal yang mendesak.
"Kalau ada pembiaran harga cabai naik, masyarakat semakin panik. Baru awal tahun harga cabai ditambah harga bahan bakar minyak (BBM) dan kebutuhan rumah tangga naik drastis," ujarnya.
Ia menyayangkan dan mengaku kecewa atas lambannya penanganan pemerintah pusat mengendalikan harga cabai, apalagi Kementerian Perdagangan berencana tidak akan melakukan intervensi harga cabai di pasaran. "Memang ini terlalu lambat penanganannya, kalau dilakukan oleh pemerintah sesegera mungkin tidak separah ini dan bisa ditekan di bawah angka Rp 100 ribu/kg," katanya.
Pemerintah, kata Ikhsan, harus segera melakukan langkah konkret untuk kembali menstabilkan harga cabai di pasaran. "Bukan mencari pembenaran dan sibuk mencari alasan atas kenaikan harga cabai," katanya.