REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Untuk menekan kebutuhan daging sapi, Bulog Sub Divre IV Banyumas, kembali menjual daging kerbau impor yang dipasok dari Bulog Pusat. Penjualan kembali daging kerbou ini, mulai berlangsung Selasa (10/1).
"Untuk penjualan kali ini, kita mendapat pasokan dari Bulog pusat sebanyak 600 kilogram (kg). Kami perkirakan, tak sampai seminggu daging ini akan ludes terjual," jelas Juru Bicara Bulog Sub Divre IV Banyumas, Priyono, Selasa (10/1).
Dia menyebutkan, pada awal Desember 2016 lalu, pihaknya juga sudah menjual daging kerbau sebanyak satu ton. Hanya dalam waktu dua pekan, daging kerbau sebanyak itu sudah ludes terjual.
Untuk pekan ini, pihaknya sebenarnya berharap bisa mendapat pasokan sebanyak satu ton. Namun yang diterima, ternyata hanya 600 kilogram. "Peminat daging kerbau ini, ternyata sangat banyak. Terbukti, pasokan satu ton sebelumnya bisa terjual habis hanya dalam waktu dua pekan," katanya.
Dia memperkirakan, tingginya minat masyarakat untuk membeli daging kerbau ini, karena harganya memang jauh lebih murah dibanding daging sapi yang dijual di pasaran. Sementara dari segi tekstur dan rasa daging kerbau, setelah diolah juga tidak beda jauh dengan daging sapi.
Menurutnya, harga jual daging kerbau tersebut hanya sebesar Rp 65 ribu per kg. Jauh lebih murah dibanding harga daging sapi yang saat ini berkisar antara Rp 110 ribu hingga Rp 130 ribu per kilogram.
Perbedaan lainnya, Priyono mengatakan daging kerbau memiliki serat yang lebih besar dan padat, sedang daging sapi berserat lebih halus. Dengan tekstur daging seperti ini, maka cara memasak daging kerbau memang menjadi lebih lama agar daging benar-benar menjadi empuk. "Namun untuk rasanya, antara dagung kerbau dan daging sapi, saya kira hampir sama," katanya.
Serupa dengan penjualan daging kerbau periode sebelumnya, Priyono menyatakan, pihak Bulog tidak membatasi pembelian. "Kami tidak akan membatasi pembelian. Berapa pun pembelian bisa dilayani selama persediaan masih ada," katanya.