REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara peringatan HUT PDIP ke-44 di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (10/1). Saat menyampaikan pidato sambutan, ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia harus berorientasi pada pemerataan dan penghapusan kesenjangan.
Mulanya, Presiden memaparkan capaian-capaian pemerintah sejak dua tahun terakhir. Pertama, Jokowi memaparkan data pertumbuhan ekonomi yang positif selama 2016. Ia menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,18 persen di semester kedua 2016, termasuk salah satu yang tertinggi di dunia.
Jokowi berharap tahun ini pertumbuhan ekonomi nasional bisa mencapai 5,1 persen sesuai target. Kemudian, Presiden juga memaparkan angka pengangguran di 2016 yang menurutnya turun dibanding periode sebelumnya.
"Berkaitan dengan kemiskinan juga menjadi tantangan. Tapi patut disyukuri juga bahwa angka kemiskinan pada Maret 2016 yaitu 10,86 persen, turun sedikit 0,36 persen, patut kita syukuri," ujarnya di hadapan ribuan kader PDIP yang hadir dalam acara tersebut.
Lebih lanjut, Presiden yang diusung PDIP tersebut menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi harus berorientasi pada seluruh rakyat Indoesia, bukan hanya untuk masyarakat di kota-kota besar. Oleh karenanya, ia mengatakan pembangunan ekonomi harus mengacu pada prinsip pemerataan.
"Percuma pertumbuhan ekonomi tinggi tapi tidak merata dan hanya dinikmati segelintir orang," ucapnya.
Untuk memastikan semua rakyat mendapat manfaat dari pertumbuhan ekonomi, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan terus membangun Indonesia dari pinggiran, dari pulau-pulau terluar dan dari desa-desa.
Jokowi kemudian menunjukkan sejumlah foto yang menunjukkan pembangunan infrastruktur di daerah. Presiden memamerkan foto-foto yang menggambarkan pembangunan pesat di daerah-daerah perbatasan, antara lain di Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Barat.
Kemudian, ia juga menyinggung masalah keadilan sosial yang menurutnya belum sepenuhnya tercermin di bagian timur Indonesia. Saat ini, kata Jokowi, harga BBM memang telah sama rata di Indonesia.
Namun begitu, persoalan pembangunan nyatanya masih menjadi pekerjaan besar karena harga satu kantong semen di Papua masih berkali-kali lipat lebih mahal daripada harga di Jawa. Karenanya, Jokowi berjanji akan terus berusaha agar harga semen di Papua bisa sama dengan harga semen di Jawa.
"Dengan mendorong pemerataan kehidupan sosial-ekonomi, seluruh rakyat akan merasa berdiri di tanah air yang sama, seluruh rakyat akan merasa hidup di rumah kebangsaan yang sama, Indonesia. Karena itu saya sangat mengapresiasi tema hari ulang tahun PDI Perjuangan ke-44 yaitu Rumah Kebangsaan untuk Indonesia Raya," jelas Jokowi.