REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengusulkan agar pembukaan gerbang tol di Kilometer 99+100 Tol Cipularang dilakukan secara permanen, tidak hanya darurat selama perbaikan jembatan Cisomang.
Hal itu disampaikan Dedi di Purwakarta, Senin, saat PT Jasa Marga berencana membuka gerbang tol darurat di Kilometer 99+400 ruas Tol Cipularang. Langkah tersebut dilakukan karena jembatan Cisomang masih dalam perbaikan.
Bupati menyampaikan usulan itu sebab gerbang tol darurat yang akan dibuka itu masih berada wilayah Purwakarta, tepatnya di sekitar Kecamatan Darangdan. "Secara administratif itu berada di wilayah Purwakarta. Jadi kami usulkan agar gerbang tol yang akan dibuka seharusnya tidak hanya bersifat darurat, tapi harus permanen," kata dia.
Usulan itu disampaikan karena beban tonase jembatan Cisomang harus dikurangi dengan cara mengarahkan kendaraan berat untuk keluar dari pintu tol yang diusulkan menjadi permanen tersebut. Dengan begitu, jembatan Cisomang dapat bertahan lebih lama dan lebih aman untuk dilalui kendaraan.
Selain untuk menjaga konstruksi jembatan agar tetap bertahan lama, usulan pembukaan gerbang tol permanen ini disampaikan untuk menghidupkan sektor ekonomi di wilayah itu yang "mati suri" sejak keberadaan Tol Cipularang.
Hendy, Pelaksana Jasa Pemeliharaan pada PT Jasa Marga mengatakan, pembangunan gerbang tol darurat di lokasi itu sedianya hanya dilakukan untuk mengurai kemacetan yang terjadi di ruas jalan arteri Purwakarta-Bandung saat ada pengalihan arus selama perbaikan jembatan Cisomang.
Meski begitu, sudah disiapkan rencana jangka panjang untuk membuka gerbang tol tambahan jalan Tol Cipularang.