Ahad 08 Jan 2017 17:55 WIB

Tikus dan Keong Serang Sawah, Petani Terpaksa Tanam Ulang

Rep: Lilis Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Hama tikus di sawah, ilustrasi
Hama tikus di sawah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Serangan tikus dan keong melanda areal persawahan di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu. Para petani bahkan mengalami gagal tanam dan terpaksa harus tanam ulang.

 

Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, Sutatang menyebutkan, serangan tikus dan keong di antaranya terjadi di Kecamatan Balongan, Sliyeg, Indramayu dan Kandanghaur. Untuk tanaman padi yang diserang keong di daerah-daerah itu, umurnya masih kurang dari 15 hari. Sedangkan tanaman padi yang diserang tikus, umurnya bervariasi. "Serangannya tikus dan keong itu terjadi secara spot-spot, tidak menyeluruh," ujar Sutatang kepada Republika.co.id, Ahad (8/1).

 

Sutatang mengatakan, serangan tikus dan keong tersebut menyebabkan tanaman padi menjadi gagal tanam. Para petani pun terpaksa harus melakukan tanam ulang. Dia menyebutkan, modal tambahan yang harus dikeluarkan petani untuk tanam ulang itu sekitar Rp 3,5 juta per hektare.

 

"Kerugian besar lainnya adalah waktu yang hilang karena penanaman harus di mulai dari awal. Ini akan membuat panennya jadi mundur, begitu pula tanam musim gadu (kemarau) nanti," terang Sutatang.

 

Sutatang menilai, banyaknya serangan tikus dan keong itu terjadi akibat siklus makanannya yang tidak terputus. Pasalnya, banyak petani yang melakukan tanam ketiga (gadu II 2016) karena tingginya curah hujan sepanjang 2016. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement