REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kasir I Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Kalimantan Barat, Trisno Maryadi mengatakan, peredaran uang baru Tahun Emisi (TE) 2016 di daereah itu sudah mencapai sekitar Rp 10 miliar. Jumlah itu terhitung sejak diluncurkan pada 19 Desember 2016.
"Saat ini, peredaran uang NKRI masih terbatas dan bertahap. Bulan-bulan berikutnya mudah-mudahan bisa didistribusikan secara luas," ujar Trisno usai sosialisasi uang TE 2016 di Kantor KPw BI Kalbar di Pontianak, Kamis (5/1).
Ia menjelaskan, mereka tidak mendistribusikan uang baru secara luas pada tahap awal. Alasannya, mereka lebih fokus pada pengenalan dan sosialisasi kepada masyarakat. BI Kalbar membuka loket-loket penukaran uang baru.
"Harapannya semoga masyarakat dengan beberapa lembar tersebut mengetahui ciri-ciri uang NKRI asli dan mengenali uang baru," kata dia.
Menurut dia, di tahun 2017, uang baru tersebut diedarkan secara masal di tengah masyarakat. Terkait keamanan, uang baru jauh lebih aman dan sulit dipalsukan.
"Penarikan bukan suatu hal yang mudah karena harus memperhitungkan jumlah antara uang yang akan didistribusikan dan yang akan dimusnahkan," katanya