Selasa 03 Jan 2017 09:05 WIB

Industri di Batam Beralih Gunakan Gas Bumi

Seorang warga memeriksa meteran saluran pipa gas pelanggan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/12).
Foto: Antara/M N Kanwa
Seorang warga memeriksa meteran saluran pipa gas pelanggan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di Batam, Kepulauan Riau, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pelaku industri di Kota Batam Kepulauan Riau beramai-ramai beralih bahan bakar dari minyak ke gas bumi. Hal ini seiring upaya Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menggenjot pemanfaatan energi itu.

"Kami terus genjot pembangunan infrastruktur di berbagai daerah, agar semakin banyak masyarakat, UKM, usaha komersial hingga industri menikmati gas bumi yang efisien dan ramah lingkungan dari PGN," kata Vice President Corporate Communicarion PGN, Irwan Andri Armanto melalui siaran pers.

Irwan mengungkapkan, dalam Desember ini PGN menyalurkan gas bumi ke pelanggan baru khususnya pelanggan industri di 9 kota. Di Area Batam PGN menambah pasokan gas bumi ke PT Accord Mandiri Batam, Hotel Best Western Premier Panbil Batam, PT Fastcoat hingga ke Rumah Makan Mie Tarempa. Menurut dia, energi baik gas bumi yang bersih dan lebih efisien dibanding bahan bakar lainnya membuat masyarakat makin berminat untuk beralih dan menjadi pelanggan PGN. Dengan beralih ke gas bumi, pelanggan dapat menghemat biaya.

Satu contoh pelanggan yang beralih ke gas bumi yakni Rumah Makan Mie Tarempa, di Kota Batam, Kepulauan Riau. Rumah makan itu sebelumnya menggunakan bahan bakar LPG (Liquefied Petroleum Gas) untuk memasak setiap harinya dan menghabiskan sekitar 200 tabung LPG ukuran 12 kg per bulan. Saat menggunakan LPG, rumah makan khas melayu itu menghabiskan biaya sekitar Rp 25.200.000 per bulan dengan asumsi harga LPG 12 Kg Rp 126.000 di luar biaya antar.

Dengan beralih menggunakan gas bumi PGN, Rumah Makan Mie Tarempa ini hanya membayar Rp 3.405 per m3. Bila penggunakaan gas sekitar 2.000 hingga 3.000 m3 per bulan, maka rumah makan itu hanya membayar sekitar Rp 9,5 juta per bulan. Artinya, dengan beralih ke gas bumi PGN, rumah makan ini bisa hemat pengeluaran dari biaya bahan bakar untuk memasak sekitar Rp 15,7 juta per bulan atau Rp 188 juta per tahun.

"Ini satu contoh betapa besarnya manfaat gas bumi bagi masyarakat. Makanya PGN terus agresif membangun infrastruktur gas di berbagai daerah, agar makin banyak masyarakat yang dapat menikmati manfaat besar dari gas bumi," tambah Irwan.

Selain di Batam, PGN juga menggenjot penggunaan gas bumi di delapan kota lainnya, di yaitu Bogor Bekasi, Pasuruan, Tangerang, Karawang, Medan, Jakarta dan Surabaya. Di Bekasi, bulan ini PGN memasok gas bumi ke PT Oceancash Felts, PT SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia, lalu di Pasuruan PGN memasok ke PT Tirta Sukses Perkasa ( Indofood Group ), di Jakarta ke Hotel Alila SCBD, di Medan ke PT Madani, Tangerang ke PT Indorack Multikreasi, dan Karawang ke PT Tenang Jaya Sejahtera.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement