Ahad 01 Jan 2017 20:20 WIB

Saham Syariah Masih Tumbuh Positif

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Saham Syariah (ilustrasi)
Foto: ecosyariah.blogspot.com
Saham Syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan mengatakan, geliat saham syariah di pasar modal syariah Indonesia masih sangat bagus. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan investor pada 2016 yang mencapai lebih dari 100 persen dan jumlah saham syariah yang diperdagangkan di BEI juga meningkat sektar 345 saham syariah.

"Jumlah investor pada akhir 2016 tumbuh sekitar 10 ribu investor, dan di 2017 ini kita double-in lagi jadi 20 ribu investor biar semua lebih syariah," ujar Nicky di Jakarta, Ahad (1/1).

Peningkatan jumlah investor di saham syariah juga didorong oleh semakin banyaknya anggota bursa (AB) yang mempunyai Syariah Online Trading System (SOTS). Saat ini, tercatat ada 12 AB yang memiliki SOTS, dan hal ini dapat menjadi kekuatan untuk semakin menumbuhkan saham syariah di Indonesia. "Praktis yang punya SOTS kan punya jaringan kantor cabang dan online yang sudah mumpuni, jadi mencapai ke sisi investornya juga bisa berjalan lancar," kata Nicky.

Untuk meningkatkan kemudahan akses ke pasar modal syariah Indonesia, khususnya investor syariah, BEI telah melakukan berbagai insiatif yakni mendirikan sekolah pasar modal syariah sejak 2010 dan membuat SOTS untuk menyaring transaksi saham agar sesuai dengan kaidah syariah yang sudah disertifikasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Kemudian, sejak akhir 2015 BEI juga telah membentuk sepuluh galeri investasi syariah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Makassar, Jepara, dan Bengkulu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement