Rabu 28 Dec 2016 14:08 WIB

Sri Mulyani Ajak Mahasiswa UMM Tekuni Ekonomi Syariah

Rep: Christiyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (28/12).
Foto: Christyaningsih/Republika
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Malang, Jawa Timur, Rabu (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada Rabu (27/12). Kuliah umum bertema 'Tax Amnesty dan Strategi Penguatan Ekonomi Indonesia 2017' ini diselenggarakan di Dome UMM. 

Di hadapan ribuan mahasiswa UMM, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu memaparkan pentingnya kesadaran membayar pajak untuk menopang pembangunan negara. Di sela kuliahnya, Sri Mulyani juga mengajak para mahasiswa menekuni ekonomi syariah. 

"Ketika saya menjadi menteri keuangan pada 2008, pusat penjualan sukuk terbesar dunia berada di London padahal Inggris bukan negara berpenduduk mayoritas Muslim sebagaimana Indonesia," kata Sri Mulyani. 

Di Indonesia, lanjutnya, peranan ekonomi dan keuangan syariah belum optimal. Ia menerangkan aset perbankan syariah baru 4,83 persen dari total aset perbankan nasional. Aset asuransi syariah hanya 5,42 persen dari aset asuransi nasional. Aset pembiayaan syariah 5,54 persen dari aset pembiayaan nasional. 

Sementara itu pangsa pasar reksadana syariah baru mencapai 8,52 persen di pasar modal. Pangsa pasar sukuk negara baru 13 persen dan pangsa pasar sukuk korporasi baru tiga persen. Dengan proporsi syariah yang masih terbilang kecil jika dibandingkan proporsi ekonomi konvensional, dibutuhkan lebih banyak ahli keuangan syariah agar ekonomi syariah Indonesia lebih berkembang. "Ayo para mahasiswa khususnya di Fakultas Ekonomi, mulailah melirik ekonomi syariah," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement