Rabu 28 Dec 2016 05:34 WIB

Pengamat: Daging Sapi Mahal karena Kekurangan Stok

Rep: Singgih Wiryono / Red: Budi Raharjo
 Pedagang daging sapi tertidur di lapak penjualan daging, Pasar Grogol, Jakarta Barat, Selasa (27/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang daging sapi tertidur di lapak penjualan daging, Pasar Grogol, Jakarta Barat, Selasa (27/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pertanian IPB, Dwi Andreas Santosa mengatakan, harga daging sapi di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir tinggi dan stabil. Dwi mengatakan, tingginya harga daging sapi diakibatkan karena kurangnya stok daging di pasaran.

"Daging sapi ini harganya tinggi ya karena kekurangan stok di Indonesia. Untuk itu ada upaya pemerintah untuk mendatangkan daging itu, kan rencananya akan impor sekitar 50 ribu sapi, tapi itu baru akan, sehingga barang belum masuk ke Indonesia," ujarnya saat dihubungi Republika, Selasa (27/12).

Dwi mengatakan, tingginya harga daging sapi dari tahun 2015 silam belum terselesaikan hingga sekarang dikarenakan kebijakan produksi dalam negeri dan impor daging sapi sebagai alternatif untuk memenuhi stok belum terlaksana. "Karena belum masuk ke Indonesia sehingga harga daging sapi di akhir tahun ini belum bisa kita kendalikan," ujarnya lagi

Sedangkan terkait ikut naiknya harga sayuran di pasaran, Dwi berpendapat kenaikan harga masih dalam ukuran bisa dijangkau masyarakat. "Untuk barang-barang kebutuhan pokok seperti beras, tepung terigu, kedelai dan lainnya itu cenderung stabil," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement