Selasa 27 Dec 2016 19:17 WIB

2020, BEI Targetkan Kapitalisasi Pasar Tertinggi di ASEAN

Rep: ide/ Red: Dwi Murdaningsih
Layar menampilkan poin Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27\12).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Layar menampilkan poin Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (27\12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan untuk menjadi kapitalisasi pasar terbesar dan likuiditas tertinggi di ASEAN pada 2020. Direktur BEI, Tito Sulistio mengatakan, saat ini untuk kedua kategori tersebut BEI termasuk nomor dua di ASEAN.

"Tahun 2020 kita pengen jadi market capitalization dan likuiditas terbesar di ASEAN. Saat ini kita nomor 2, market cap di bawah Singapura, likuiditas di bawah Thailand," ujar Tito di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (27/12).

Untuk perlahan mencapai target tersebut, kata Tito, pada tahun depan ditargetkan jumlah transaksi sebesar Rp 8 triliun per hari, atau melebihi Rp 10 triliun per hari.

Selain itu, BEI bersama KSEI dan KPEI juga membentuk Perusahaan Pendanaan Efek Indonesia yang akan berperan dalam pembiayaan sekuritas terkait fasilitas margin trading.

"Kalau tahun depan pembiayaan sekuritas jalan, jumlah perantara efek naik dobel, galeri aktif, jumlah perusahaan tercatat targetnya di atas 30," katanya.

Sementara itu di tahun ini, bursa mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa hal, seperti jumlah transaksi per hari yang pernah mencapai 433 ribu per hari dengan rata-rata 290 ribu per hari. Kapitalisasi market mencapai Rp 5850 triliun serta sebanyak 180 jumlah investor per tahun.

Menurut Tito, saat ini indeks saham Indonesia yang terbesar no. 4 di dunia, sedangkan no. 2 di ASEAN. Hal ini diharapkan semakin meningkat pada tahun depan.

"Kita tetap setidaknya nomor 2 di ASEAN. Hal ini mencerminkan trust pada BEI, Trust pada ekonomi Indonesia dan masa depan ekonomi Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement