Senin 26 Dec 2016 15:27 WIB

Antisipasi Kenaikan Harga, Bulog Gelar Pasar Murah Sembako

Rep: eko widiyatno/ Red: Budi Raharjo
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Antrean warga membeli sembako murah pada operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Mengantisipasi kenaikan harga menjelang liburan akhir tahun, Bulog Sub Divre Banyumas menggelar pasar murah. Pasar murah yang digalar di depan kantor Bulog Banyumas ini akan berlangsung lebih dari sepekan hingga awal tahun baru mendatang.

"Kita menggelar pasar murah ini agar kebutuhan pokok masyarakat bisa tercukupi. Jangan sampai terjadi kelangkaan, yang kemudian bisa menyebabkan kenaikan harga," kata juru bicara Bulog Sub Divre Banyumas, Priyono, Senin (26/12).

Dia menyebutkan, berbagai kebutuhan masyarakat yang dijual dalam pasar murah tersebut terdiri dari beras premiun, beras medium, minyak goreng, gula pasir dan juga daging kerbau. "Berbagai kebutuhan tersebut, kita jamin dijual di bawah harga pasar karena kita memperoleh barang kebutuhan itu langsung dari pabrik," katanya.

Seperti beras premium yang di pengecer dijual hingga Rp 9.500-Rp 9.800 per kg, di pasar murah ini hanya dijual Rp 9.200 per kg. Demikian juga dengan beras medium yang di pengecer dijual hingga Rp 8.500 per kg, di pasar murah hanya dijual seharga Rp 7.800 per kg.

"Untuk penjualan beras premium dan medium ini, berapa pun kebutuhan masyarakat bisa kita penuhi. Tidak ada kuota untuk memenuhi pembelian masyarakat," katanya.

Sedangkan untuk gula pasir, Priyono menyatakan, juga dijual lebih murah dibanding harga pasar. Bila di pengecer bisa dijual seharga Rp 13.000 per kg, maka di pasar murah hanya dijual Rp 12.000 per kg.

Demikian juga dengan minyak goreng, yang di eceran dijual Rp 13 ribu per kg, Bulog hanya menjual Rp 12.000 per kg. "Untuk gula dan minyak goreng, saya kira stoknya cukup untuk memenuhi kebutuhan selama pasar murah kita gelar. Untuk itu, kita masih belum membatasi pembelian kedua komoditi ini," katanya.   

Khusus untuk daging kerbau, Priyono mengaku, menjelang pasar murah kali ini pihaknya hanya mendapat jatah 1 ton dari Bulog pusat. Daging kerbau tersebut, dijual dengan harga Rp 65 ribu per kg. "Hanya satu hari dibuka, stok daging kerbau sebanyak 1 ton itu langsung ludes," katanya.

Menurutnya, kalangan masyarakat yang banyak membeli daging kerbau ini, adalah kalangan pedagang warung makan, seperti warung padang, warung bakso dan warung soto. "Kita sebenarnya sudah membatasi pembelian 5 kg per orang. Namun karena banyak yang berminat, hanya dalam sehari daging kerbau itu langsung habis," katanya.

Untuk memenuhi permintaan pasar, Priyono mengaku, sudah meminta tambahan pasokan daging kerbau ke Bulog pusat. "Kita masih menunggu. Mudah-mudahan, dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa mendapat pesokan lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement