Jumat 23 Dec 2016 14:33 WIB

Jokowi Bantah Jutaan Tenaga Kerja Cina Masuk Indonesia

Rep: Halimatus Sa'diah/ Red: Bilal Ramadhan
Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Tenaga Kerja Dari Cina ( ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo membantah isu yang menyebut ada 10 juta tenaga kerja asal Cina masuk ke Indonesia. Ia mengatakan, angka tersebut merupakan jumlah wisatawan asal Cina yang diharapkan pemerintah datang ke Indonesia.

Hal tersebut dijelaskan Jokowi usai menghadiri acara Deklarasi Pemagangan Nasional di kawasan Karawang International Industrial City (KIIC), Jawa Barat, Jumat (23/12). "Sepuluh juta itu turis, tidak ada urusannya dengan ketenagakerjaan," kata Presiden, seperti dituturkan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

Jokowi mengaku heran dengan munculnya isu jutaan tenaga kerja asing masuk Indonesia. Secara logika, kata dia, hal itu tak mungkin terjadi mengingat gaji yang ditawarkan negara asal mereka jauh lebih tinggi daripada jumlah uang yang bisa mereka dapatkan di Indonesia.

Presiden kemudian menjelaskan, pemerintah memang tengah gencar membidik wisatawan asing dari sejumlah negara, khususnya Cina. Hal ini demi menggerakkan sektor pariwisata yang memiliki dampak besar pada peningkatan ekonomi rakyat.

Namun begitu, ia mengakui, untuk menarik sebanyak-banyaknya wisatawan untuk datang ke Indonesia tidak mudah. Pemerintah harus membuat langkah-langkah terobosan yang memudahkan turis untuk datang berwisata di Tanah Air. Indonesia sendiri harus bersaing dengan banyak negara untuk memperebutkan para turis asal Cina.

"Nomor satu sekarang dalam perebutan turis dari Cina itu Amerika karena bisa merebut 150 juta turis. Nomor dua adalah Uni Eropa," tutur Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement