REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menjelang perataan Natal dan Tahun Baru 2017, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menurunkan sejumlah pejabat ke daerah untuk memantau pasar rakyat. Pasokan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjadi sasaran pemantauan.
Di Medan, Sumatra Utara, yang merupakan salah satu lokasi pemantauan, pasokan barang kebutuhan pokok terpantau dalam kondisi aman hingga tiga bulan ke depan. Stok dan harga sejumlah kebutuhan pokok di kota ini masih masuk dalam standar harga.
“Secara umum, ketersediaan dan pasokan barang kebutuhan pokok pada H-3 menjelang Natal cukup aman dengan rata-rata persediaan sampai bulan Februari-Maret 2017. Dibanding bulan lalu, harga-harga pada umumnya masih stabil, bahkan beberapa komoditas mengalami penurunan harga,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan usai kunjungan kerja ke pasar rakyat di Medan, Kamis (22/12).
Pemantauan di Kota Medan dilakukan di Pasar Sentral, Pasar Petisah, dan Pasar Simpang Limun. Sejumlah harga komoditas terpantau turun, seperti cabai merah keriting yang turun dari harga semula Rp 55 ribu per kg menjadi Rp 45 ribu per kg. Bawang merah besar juga turun dari Rp 45 ribu per kg menjadi Rp 32 ribu per kg.
Beras medium atau beras dari petani lokal dijual Rp 10 ribu per kg, gula pasir lokal Rp 13 ribu per kg, cabai merah keriting Rp 45 ribu per kg, dan bawang merah Rp 32 ribu per kg. Sementara, harga minyak goreng dalam kemasan dijual Rp 15 ribu per liter, minyak goreng curah Rp 10.500 per kg, tepung terigu Rp 8.500 per kg, susu kental manis Rp 10 ribu per kaleng, dan mi instan Rp 2.200 per bungkus.
Oke mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatra Utara juga telah berkoordinasi dengan para distributor dan pelaku usaha untuk menjamin ketersedian barang kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. "Dinas juga telah mengimbau para pedagang agar tidak menaikkan harga secara berlebihan sehingga tidak memberatkan masyarakat," ujarnya.