REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) pada 2017 akan tetap menerukan peremajaan atau replanting tanaman karet pada perkebunan rakyat. Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Fakhrurrozi, Selasa (20/12) mengtakan peremajaan tanaman karet rakyat pada 2017 akan mencakup luas tanaman karet di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Kabupaten Musi Rawas (Mura).
“Pada 2017 mendatang kita akan meneruskan program peremajaan tanaman karet yang ada. Jika pada 2016 peremajaan tanaman karet hanya seluas 200 hektar maka pada 2017 ada peningkatan luas tanamaan karet yang masuk program peremajaan seluas 1.600 hektare,” kata dia.
Dia menjelaskan, tanaman karet di Sumsel yang butuh peremajaan jumlahnya masih cukup banyak. Menurut dia, peremajaan saat ini masih jauh dari ideal. Tanaman karet di Sumsel sudah banyak yang tua, membutuhkan peremajaan minimal 40.000 ha per tahun. Fakhrurrozi juga menjelaskan, dampak dari banyak tanaman karet yang sudah berusia tua berimbas pada produktivas karet di Sumsel.
Berdasarkan data BPS yang tertulis dalam buku Provinsi Sumatra Selatan dalam Angka 2016, luas tanaman perkebunan karet rakyat yang tersebar di 17 kabupaten dan kota 1.220.928 hektar dengan produksi 1.071.452 ton. Dengan luasan tanaman karet tersebut, Provinsi Sumatera Selatan merupakan daerah penghasil karet terbesar di Indonesia dengan kontribusi sekitar 30 persen dari total produksi karet Indonesia.