Senin 19 Dec 2016 12:25 WIB

Pengamanan Rupiah Terbitan Baru Diklaim Terbaik di Dunia

Rep: idealisa Masyrafina/ Red: Indira Rezkisari
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo bersiap memberi keterangan pers seusai rapat dewan gubernur di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/11).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo bersiap memberi keterangan pers seusai rapat dewan gubernur di Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mulai mengedarkan uang rupiah tahun emisi 2016 dengan desain pahlawan baru pada hari ini, Senin (19/12). Unsur pengamanan dalam uang rupiah baru ini diklaim bank sentral sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengatakan, ini adalah pertama kalinya bank sentral menerbitkan 7 uang kertas dan 4 uang logam secara bersamaan. Dalam penerbitan uang rupiah tahun emisi 2016 ini, bank sentral menggandakan pengamanan uang sebagai bentuk antisipasi peredaran uang palsu.

"Pengamanan daripada uang kertas dari Rp 100 ribu hingga Rp 100 ada 9-12 pengamanan. Ini adalah salah satu yang terbaik di dunia," ujar Agus DW Martowardojo usai peresmian penerbitan uang rupiah tahun emisi 2016 di Gedung Bank Indonesia, Senin (19/12).

Agus menjelaskan, pengamanan uang rupiah ini meningkat dibandingkan rupiah terbitan sebelumnya. Ada sebanyak lima unsur peningkatan seperti unsur warna, ultra violet, benang pengaman, logo BI yang apabila diterawang akan terlihat utuh (resto verso) dan cetakan.

Menurut Agus, secara umum pengamanan itu adalah langkah yang dapat diketahui masyarakat secara luas, namun pengamanan dapat mencegah adanya pemalsuan uang. "Jadi yang paling sederhana adalah diraba," kata Agus.

Pada uang rupiah tahun emisi 2016, pecahan Rp 100 ribu kertas, masih tetap dicantumkan foto Bapak Proklamator Soekarno dan Moh. Hatta. Untuk pecahan Rp 50 ribu yakni pahlawan Djuanda Kartawidjaja.

Gubernur pertama Sulawesi, Sam Ratulangi akan muncul pada pecahan Rp 20 ribu, Frans Kaisiepo pada pecahan Rp 10 ribu dan Guru Besar Nahdlatul Ulama Idham Chalid akan berada di pecahan Rp 5.000.

Sedangkan sosok Mohammad Hoesni Thamrin akan muncul pada pecahan Rp 2.000 kertas, Tjut Meutia pada Rp 1.000 kertas, dan I Gusti Ketut Pudja pada Rp 1.000 logam.

Adapun Letjen TNI T.B Simatupang nantinya akan terpampang pada pecahan Rp 500 logam , Tjiptomangunkusumo pada pecahan Rp 200 logam, sedangkan Herman Johannes pada pecahan Rp 100 logam.

Mulai hari ini, seluruh kantor perwakilan Bank Indonesia dan bank-bank di seluruh Indonesia sudah mulai mendistribusikan uang desain baru ini. Dalam waktu tiga bulan uang ini diperkirakan akan tersebar merata di seluruh Indonesia.

Kendati begitu, Agus menegaskan, dengan adanya uang baru ini, uang rupiah desain lama masih tetap dapat digunakan oleh masyarakat. "Uang seluruh nominal sudah disebarkan di seluruh Indonesia dan jumlahnya dipastikan cukup. Tapi uang lama masih tetap dapat digunakan," tegas Agus. Ditegaskan, uang desain lama masih dapat digunakan hingga diumumkan oleh bank sentral akan dicabut dari peredaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement