Kamis 15 Dec 2016 21:09 WIB

Kredit Perbankan Tumbuh 8,5 Persen pada November 2016

Red: Nur Aini
Kredit (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan
Kredit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran kredit perbankan hingga November 2016 tumbuh secara tahunan 8,5 persen (year on year/yoy) atau lebih tinggi dari Oktober 2016 sebesar 7,5 persen.

"Desember 2016, kita lihat masih akan tumbuh lagi, karena bank akan memacu kreditnya di akhir tahun agar sesuai target. Namun kami masih lihat prediksinya tetap di tujuh-sembilan persen," kata Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis (15/12).

Hasil penilaian (assesment) BI terhadap sistem perbankan hingga November 2016, menurut Juda, dalam keadaan baik.  Meskipun menurut data BI hingga Oktober 2016, terdapat kecenderungan naiknya penyaluran kredit juga dibarengi dengan naiknya rasio kredit bermasalah perbankan yang sebesar 3,2 persen secara "gross", atau kembali naik dari September 2016 yang 3,1 persen.

Juda menilai kredit di akhir tahun juga masih dapat terdongkrak karena likuiditas yang memadai. Kelebihan likuiditas bank yang disimpan di giro BI, kata Juda, mencapai lebih dari Rp 300 triliun. Hal itu, ujarnya menandakan, bank masih menyimpan banyak amunisi untuk menyalurkan kredit. "Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan juga pada Oktober 2016 naik 6,5 persen secara tahunan (yoy)," ujar dia.

Menurut Juda, transmisi dari pelonggaran kebijakan moneter dari penurunan suku bunga acuan dan pelonggaran Giro Wajib Minimum-Primer sepanjang 2016 yang masing-masing sebesar 150 basis poin akan berlanjut di 2017. Bank Sentral memproyeksikan pada 2017 kredit akan tumbuh 10-12 persen, dan DPK sebesar 9-11 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement