Rabu 14 Dec 2016 06:46 WIB

Belanda Kuasai Arsip Tambang Indonesia

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Nidia Zuraya
Area pertambangan (ilustrasi)
Foto: Republika
Area pertambangan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Mustari Irawan mengatakan, arsip tambang Indonesia masih ada di Belanda. Sebab Belanda pernah menjajah Indonesia sehingga ada kemungkinan besar Belanda masih menyimpan arsip tambang Indonesia, termasuk tambang timah.

"Namun sayangnya kita tak boleh mengambil arsip tambang Indonesia di Belanda, kalaupun mau mengambil kita hanya boleh mengkopinya. Ini terjadi karena kita belum meratifikasi Konvensi Wina terkait negara penjajah harus mengembalikan arsip ke negara yang dijajah," katanya, Selasa, (13/12).

Untuk mendapatkan kembali arsip tambang Indonesia di Belanda tinggal kemauan pemerintah saja. Dengan adanya arsip tambang tersebut maka Belanda tahu tempat-tempat tambang dan sumber daya alam Indonesia. 

"Ini semua tergantung political will pemerintah saja. Meskipun Belanda tahu letak sumber daya alam Indonesia, pemerintah bisa mencegah agar negara asing tak mengeksplorasi sumber daya alam kita," kata Mustari.

Dulu VOC yang pada mulanya melakukan eksploitasi tambang timah di Indonesia. VOC datang melalui Pulau Bangka dan Belitung. 

VOC melakukan eksplotasi tambang timah di Indonesia besar-besaran. Begitu VOC bangkrut, ekploitasi timah diteruskan oleh Pemerintah Hindia Belanda makanya mereka memiliki arsip tambang Indonesia.

"Kalau Amerika tak punya arsip tambang Indonesia karena mereka tak pernah menjajah Indonesia. Sebenarnya penting bagi Indonesia untuk mengambil arsip tambang di Belanda untuk memperkaya khasanah kita," ujar Mustari.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement