REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) mengungkapkan pasokan listrik di wilayah bencana gempa bumi Kabupaten Pidie Jaya, Aceh kembali normal. General Manager PLN Wilayah Aceh, Bob Saril mengatakan, pada Kamis (8/12) pukul 23.00 WIB, seluruh kecamatan di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh telah 100 persen terlistriki kembali.
Sementara, pasokan listrik ke desa dan dusun sekitar terus diupayakan penormalan hingga Jumat ini.
"Diharapkan Jumat ini, kami dapat menyelesaikan seluruh pasokan listrik, yang selanjutnya status operasi akan berubah dari tanggap darurat menjadi penguatan dan pemulihan untuk listrik masyarakat yang terdampak," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (9/12). Menurut Bob, hingga saat ini, kondisi kelistrikan secara keseluruhan di wilayah bencana telah mencapai 75 persen.
Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Aceh, T Bahrul Halid menambahkan, PLN Wilayah Aceh telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat sekitar melalui Posko PLN Peduli di Meureudu dan Samalanga dalam bentuk selimut, handuk, dan sembako senilai Rp 147 juta dan uang tunai Rp 160 juta. "Kami juga telah menempatkan 90 petugas teknis di Posko Meureudu dan Samalanga dalam rangka percepatan pemulihan kelistrikan di kedua daerah tersebut," katanya.
Petugas teknis tersebut, ujarnya, dilengkapi peralatan dan material berupa tiang beton dan tiang besi sebanyak 40 buah dan 12 unit trafo distribusi, material pelengkap lainnya, empat buah mobil 'crane', serta empat buah genset 4x100 kVA. Data BMKG menyebutkan, gempa terjadi pada Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB, berpusat di darat Kabupaten Pidie, Aceh pada koordinat 5,19 LU dan 96,38? BT, berkekuatan 6,5 moment magnitude (M) dengan kedalaman 10 km, berjarak 35,8 km barat Kota Bireuen, dan 51,1 km tenggara Kota Sigli. Gempa disebabkan aktivitas sesar aktif di daerah Samalanga yang berarah timur laut-barat daya.