Jumat 09 Dec 2016 16:38 WIB

Kementerian Perdagangan Klaim Harga Cabai Mulai Turun

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
 Pegadang menata cabai di Pasar Senen Jakarta Pusat, Ahad (4/12).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pegadang menata cabai di Pasar Senen Jakarta Pusat, Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Harga komoditas cabai yang sempat melejit dalam satu bulan terakhir sudah mulai turun. Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan harga cabai merah per 8 Desember 2016 turun 9,8 persen hingga 14,6 persen menjadi Rp 45.960-Rp 49.150 per kilogram (kg).

"Penurunan tersebut karena pasokan cabai ke pasar sudah meningkat dan diindikasikan kenaikan 31 persen dari 2.500 ton menjadi 3.300 ton," ujar dia kepada wartawan di gedung Kementerian Perdagangan, Jumat (9/12).

Menjelang libur akhir tahun, biasanya beberapa komoditas mengalami kenaikan harga. Namun harga komoditas yang cenderung naik tersebut masih dalam batas wajar seperti daging ayam ras dan telur ras. Harga daging ayam ras pada 8 Desember naik 2,4 persen menjadi Rp 30.650 per kg, sedangkan harga telur ayam ras naik 2,3 persen menjadi Rp 22.490 per kg.

Kenaikan tersebut diperkirakan akan cenderung berlanjut hingga akhir tahun karena adanya peningkatan permintaan untuk perayaan Natal dan Tahun Baru serta liburan sekolah.

Sementara itu, khusus untuk komoditas beras, harga dalam kondisi stabil. "Stok di Bulog dan Perpadi cukup untuk enam bulan ke depan," ujar dia. Perpadi merupakan Persatuan Penggilingan dan Pengusaha Beras Indonesia.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dalam kesempatan yang sama mengatakan, harga minyak goreng sempat mengalami kenaikan. "Saya tidak mau ada harga naik termasuk untuk minyak goreng," katanya.

Ia pun segera berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk produsen minyak goreng untuk menekan harga. "Mereka menyetujui dan hari-hari ini akan melakukan intervensi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement