REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Australia Steven Ciobo, dan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Paul Grigson mengunjungi pabrik terbesar Coca-Cola Amatil Indonesia untuk pertama kalinya. Kunjungan disambut langsung oleh President Director CCAI Kadir Gunduz, Supply Chain Director Gigy Philip dan Plant Operation Manager Pabrik Cibitung Vasilii Gusko, Rabu (7/12).
Tahun lalu, CCAI bersama-sama dengan The Coca-Cola Company (TCCC) mengumumkan komitmen investasi sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan di Indonesia untuk 3-4 tahun ke depan. "Kami telah beroperasi di Indonesia selama hampir 25 tahun dan terus menjadi pemimpin penjualan, produsen, dan distributor minuman non-alkohol siap minum (ready-to-drink), disamping meningkatnya persaingan usaha," ujar Kadir Gunduz.
Menurut dia, hubungan yang erat antara kedua pemerintah menjadi bagian penting dari perusahaan dalam membangun bisnis yang berkelanjutan. Dia berharap bisnis CCAI juga turut membawa kesejahteraan untuk semua stakeholder.
Coca-Cola Amatil, yang saat ini merupakan salah satu produsen terbesar di Asia Pasifik menurut NARTD Review, masuk ke Indonesia pada tahun 1992. Pada akhir tahun 2016, CCAI menjalankan 8 pabrik di seluruh Indonesia, 37 lini produksi, mempekerjakan 11 ribu orang Indonesia. CCAI akan meluncurkan mega distribution centre keempatnya yang akan berlokasi di Alba, Jawa Timur. Tiga mega distribution centre lainnya berlokasi di Medan, Jakarta dan Semarang.